Dengan banyaknya perpustakaan umum dan kemudahan akses untuk mendapatkan bahan bacaan online, maka seharusnya kita dapat melatih diri sendiri untuk tidak malas membaca. Sehingga tidak ada lagi generasi yang mengatakan bahwa Indonesia miskin kosa kata. Sebab sebenarnya, masing-masing dari kita dapat ikut andil dalam memperkaya dan memperluas kosa kata yang ada.
Menghadirkan semangat literasi kepada anak-anak, agar kelak membaca dan menulis menjadi suatu budaya yang berkelanjutan. Dengan menghidupkan kembali semboyan Buku adalah Jendela Dunia, maka indeks minat baca orang Indonesia diyakini dapat meningkat.
Buku yang dimaksud tidak harus selalu dalam bentuk fisik buku cetak, tapi berbagai buku elektronik kini dapat dijumpai dengan mudah. Jika keinginan membaca telah tumbuh, maka tidak akan sulit untuk membaca sesuatu hingga selesai. Ingin mendapatkan hasil seperti apa setelah membaca, apakah ingin menerima informasi yang akurat atau hanya setengah-setengah.
Lalu kira-kira, hal apa yang dapat kita lakukan untuk berpartisipasi dalam Hari Buku Sedunia yang jatuh pada tanggal 23 April mendatang? (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H