Pernahkah teman-teman membaca meme yang berbunyi, "Jodoh di tangan Tuhan. Tapi di atas usia 30 tahun, Tuhan lepas tangan."
Ya, begitulah sekilas gambaran kreatifnya orang Indonesia. Dapat merangkai kalimat yang mungkin tidak sampai terpikirkan oleh orang lain.
Maka jangan heran, di saat negara lain berlomba membuat bom atom, negara kita malah membuat kacang atom. Namun, alangkah lebih baiknya jika para orang kreatif ini selalu diimbangi dengan orang-orang yang memiliki minat baca yang baik.
Sering kita mendengar himbauan "Budayakan membaca hingga selesai". Kalimat ajakan tersebut hanya akan menjadi angin lalu saat kita mudah sekali termakan oleh judul berita yang ternyata melenceng, tidak sesuai dengan isi tulisannya.
Tak dipungkiri, demi meraup banyak pengunjung, kerap kali portal berita online melabeli artikel mereka dengan judul yang sebenarnya tidak sesuai dengan isinya. Persaingan antar media, membuat mereka berlomba-lomba merangkai judul yang terkesan heboh dan mengejutkan pembaca.
Disadari atau tidak, persaingan antar media ini jelas telah membuat pelanggaran pada kaidah jurnalistik. Dimana seharusnya mereka dapat memberi informasi yang jujur kepada masyarakat. Mulai dari judul hingga keseluruhan isi suatu artikel atau berita yang ditayangkan. Sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Karena hal tersebut marak terjadi, maka sudah seharusnya kita membudayakan membaca hingga selesai. Sebab judul belum tentu sesuai dengan isi. Dan ketika kita hanya membaca beberapa paragraf awal, maka belum tentu endingnya tepat dengan dugaan kita. Membaca hingga selesai tentu akan menghindari kita dari kesalahpahaman informasi.
Jika kembali membahas tentang rendahnya indeks membaca orang Indonesia di antara negara lain, sebenarnya cukup aneh dan sangat disayangkan. Mengingat negara kita telah banyak memfasilitasi masyarakatnya untuk mendapatkan bahan bacaan dengan sangat mudah.
Dihimpun dari halaman perpusnas.go.id, data terakhir pada tahun 2022 menunjukkan bahwa jumlah perpustakaan yang telah terhimpun yaitu sebanyak 158.364 perpustakaan.
Di Perpustakaan Nasional sendiri telah menyediakan sebanyak 7juta eksemplar bahan bacaan hingga akhir tahun 2022.