"Apa? Maksud... maksud Ayah? Dari mana Ayah tahu?"
"Dari mana aku tahu? Kau tanya dari mana aku tahu? Itu artinya kau benar-benar memiliki hubungan dengannya."
"Tapi dia yang lebih dulu mendekatiku. Matias yang menginginkan hubungan ini."
"Kau pikir aku tidak tahu? Kau pernah mencintainya, Nicole! Kau pernah mencintai Matias Vander Lawrence."
"Setelah George menikahiku, aku sudah melupakannya. Tapi, sejak aku kembali dari liburanku di Pulau Aurora, aku merasa... Aku merasa bahwa diriku bukanlah aku."
"Apa maksudmu, Nicole?"
"Aku... aku tidak mengerti, Ayah! Aku tidak mengerti kenapa tiba-tiba Matias menyukaiku dan terus mendekatiku." ucapnya dengan nada yang kian meninggi.
  Putri Nicole tampak tertekan, ia bergegas pergi meninggalkan sang ayah yang masih mematung. Baginda Raja tak habis pikir melihat sikap aneh putrinya.
  Karena yang terjadi sesungguhnya adalah, kedatangan putri Nicole ke Pulau Aurora empat bulan yang lalu, ternyata disambut bahagia oleh para penyihir yang mendiami pulau itu.
  Aroma tubuh putri Nicole sangat mudah menyatu dengan alam di seantero Pulau Aurora. Sehingga ia begitu dihormati, dicintai dan dilindungi oleh para penyihir yang terbuang itu. Celakanya, mereka bukanlah penyihir putih. Melainkan para penyihir jahat yang memiliki aura hitam.
  Maka mereka tak segan melakukan apapun agar putri Nicole dapat bahagia, meski putri Nicole tak pernah memintanya sendiri. Yang para penyihir itu tahu ialah putri Nicole yang pernah begitu mencintai Matias dan sangat ingin memilikinya.(*)
Baca juga kelanjutan kisah ini :
- Penyihir Hitam Sang Pelindung
- Seratus Penyihir Hitam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H