*Cerita ini merupakan sekuel dari novel fantasi The Duke's Daughter yang ditulis tahun 2023.
  Aroma pagi yang khas telah datang, menyapa seantero kediaman keluarga Del Castano. Semenjak Seri menikah dengan Douglas, Nivea lebih banyak melewati paginya bersama Matias dan si kecil Pamela.
  Negeri ini tetap mempesona, alunan melodi dari roda-roda kereta kuda yang bergesekan dengan jalan, masih kerap terdengar di segala penjuru kota.
  Seri, si pelayan pribadi yang setia itu akhirnya berpaling juga saat menemukan arti cinta yang sesungguhnya.
"Kau datang sepagi ini, Seri?"
"Kenapa Anda bicara begitu, Nyonya? Saya tahu Anda cukup repot mengurus Pamela dan... suami Anda."
"Lihatlah! Gadis kecilku begitu cepat tumbuh menjadi gadis yang menawan. Siang ini aku akan pergi menemui nona Eleanor. Tolong kau jaga Pamela saat aku pergi."
"Tentu Nyonya! Saya tidak bermaksud lancang, tapi... apa yang Anda maksud adalah Eleanor penyihir itu?"
"Itu benar, Seri. Sesuatu menggangguku, aku tidak bisa tidur dengan nyenyak." Nivea menutup kalimatnya dengan sebuah helaan nafas.
  Seri tak berani membuka mulutnya lagi. Ia tahu Nivea tak akan mendengar ucapannya, sebab ia sangat memahami sang nyonya, yang telah hidup bersamanya sejak lama. Nivea yang keras kepala tetap tak mudah digoyahkan.
  Matahari kini telah meninggi. Nivea dan Eleanor bertemu dalam satu ruang rahasia yang ada dalam toko roti milik Nivea.
"Seperti yang Anda dengar, Nyonya. Saya bukan penyihir jahat."
"Tentu, aku tahu itu. Lalu, apa hari ini kau membawa kabar untukku?"
"Itu pasti, Nyonya. Apa Anda tahu bahwa... telinga kiri saya akan berdenging jika di sekitar saya ada lelaki yang sedang berselingkuh. Dan jika telinga kanan yang berdenging, maka artinya... di sekitar saya ada wanita yang sedang berselingkuh."
"Jadi... apa maksudmu, nona Eleanor?"
"Dua hari yang lalu saat kita bertemu di istana, sebenarnya saat itulah saya dapat merasakannya. Suami Anda......"
"Apa dugaanku benar? Dengan siapa Matias berani bermain serong?"
"Kedua telinga saya berdenging kuat, ketika saya berada di antara suami Anda dan... Yang Mulia tuan putri Nicole."
"Si keparat itu! Berani-beraninya dia mengkhianatiku!" Nivea mengepalkan jemarinya, menahan amarah dan kecewa dalam dadanya.
"Tapi, saya dapat merasakan pusaran hitam mengelilingi tubuh suami Anda."
"Bisa kau bicara lebih jelas, nona?"
"Rasanya mustahil jika tuan Matias yang begitu mencintai Anda, ternyata tega berkhianat. Saya pikir, ia berada dalam pengaruh pusaran hitam itu."
"Apa kau gila, nona? Kau ingin mengatakan bahwa tuan putri Nicole memakai sihir jahat untuk mempengaruhi suamiku?"
"Saya tidak yakin, tapi... saya harus mencari tahu apakah sihir jahat itu dikirim dengan sengaja atau tidak."
  Selepas kepergian Eleanor, Nivea menangis sejadi-jadinya. Bahkan kekuatan ajaib yang ia miliki, sudah mulai meretakkan meja kayu jati yang disentuhnya.
  Nivea sangat terluka dan merasa dipermainkan. Wanita itu tak sepenuhnya percaya pada ucapan Eleanor yang mengatakan bahwa suaminya dipengaruhi sihir jahat.
  Lelaki yang selama ini selalu bersikap romantis padanya, benar-benar telah berkhianat dengan seorang putri mahkota yang telah bersuami.(*)
Baca juga kelanjutan kisah ini :
- Penyihir di Pulau Aurora
- Penyihir Hitam Sang Pelindung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H