Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keanehan KRL Jabodetabek, Haruskah Gerbong Khusus Wanita Ditambah?

16 April 2024   15:46 Diperbarui: 16 April 2024   17:11 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gerbong khusus wanita | dokpri.

Maka, akan tampak lebih adil dan sama-sama terpenuhi haknya jika dioperasikan juga gerbong khusus laki-laki. Sehingga penumpang di gerbong umum dapat diurai kepadatannya sesuai gender.

Dan tidak akan muncul pertanyaan lagi, "Saya cowok, kenapa ngga boleh di gerbong cewek? Tapi kok, cewek boleh di gerbong cowok?"

Namun bukan berarti harus meniadakan gerbong umum. Karena pada waktu-waktu tertentu, gerbong umum tetap diperlukan untuk menampung penumpang yang bepergian bersama keluarga (ayah, ibu dan anak)

Jika gerbong khusus wanita ditambah, maka dapat mengurai kepadatan di dua gerbong khusus wanita yang sudah ada saat ini. Sebab pada jam-jam sibuk, gerbong khusus wanita jadi terkesan horror. Karena penumpang wanita rela berdesakan asalkan bisa masuk di gerbong wanita.

Tapi karena sulit bergerak, maka seringkali drama adu mulut bahkan saling sikut harus terjadi selama perjalanan. Kondisi tubuh dan pikiran yang lelah setelah beraktivitas seharian, membuat sebagian wanita cukup kesulitan dalam mengelola emosi. Kadang tidak terima saat kesenggol, kedorong atau keinjak sedikit.

Drama ini masih sebatas soal gerbong, belum lagi jika kita membahas perihal kursi prioritas yang tak kalah menarik untuk diperbincangkan.(*)
________________________

Sumber rujukan :
https://www.merdeka.com/peristiwa/mengapa-gerbong-wanita-ada-di-depan-dan-belakang.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun