Mohon tunggu...
Novia Respati
Novia Respati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Senang menulis dan memasak 😊

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kenangan di Masjid Lautze Hingga Ramlie Musofa

16 Maret 2024   09:55 Diperbarui: 16 Maret 2024   10:11 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bagian dalam diambil dari lantai 2 | dokpri.

Arsitektur masjid yang menarik, telah menjadi daya tarik tersendiri. Membuat penasaran dan rasanya ingin segera berkunjung. Maka pada satu kesempatan di bulan ramadhan waktu itu, saya memilih berkunjung ke Masjid Lautze dan Masjid Ramlie Musofa yang sama-sama berada di sudut kota Jakarta.

Pertama yang saya kunjungi adalah Masjid Lautze, yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari stasiun KRL Sawah Besar. Masjid ikonik bernuansa Tionghoa ini, tepatnya berada di Jalan Lautze 87-89, Sawah Besar Jakarta Pusat.

Jangan mencari kubah megah di bagian atas masjid, karena Anda tak akan menemukannya. Masjid ini berbentuk ruko 4 lantai dengan ciri khas warna hijau, merah dan kuning. Masjid ini didirikan oleh warga keturunan Tionghoa, di bawah naungan Yayasan Haji Karim Oei.

Melansir dari kompas.com, Haji Karim Oei sendiri ialah seorang tokoh nasional yang terus melakukan perjuangan di era Presiden Soekarno. Dan tak hanya aktif dalam kenegaraan, beliau juga aktif dalam kegiatan keagamaan dan menjadi muallaf. Beliau juga menjadi pemimpin Muhammadiyah tahun 1939 di Bengkulu.

Pendirian masjid Lautze di kawasan pecinan ini, bertujuan untuk menyampaikan dakwah kepada warga keturunan Tionghoa.

Lantai 1 dapat digunakan oleh jemaah laki-laki, terdapat pula ruang wudhu yang memadai. Sementara di lantai 2 digunakan oleh jemaah wanita. Ruang wudhu dan toilet wanita juga disediakan di lantai ini.

lantai 1, tempat sholat laki-laki | dokpri.
lantai 1, tempat sholat laki-laki | dokpri.

tangga menuju lantai 2 | dokpri.
tangga menuju lantai 2 | dokpri.

Di lantai 3, terdapat sebuah etalase obat dan semacam klinik. Pada bagian pintu ruangan tertulis "Teras Sehat Masjid Lautze, khusus melayani pasien yang berhak menerima zakat." Sayangnya, pada saat berkunjung ke sana saya tidak bertemu dengan pengelola masjid, sehingga tidak dapat bertanya lebih jauh perihal maksud tulisan tersebut.

ruangan di lantai 3 semacam klinik | dokpri.
ruangan di lantai 3 semacam klinik | dokpri.
Pengalaman yang tak terlupakan, karena dapat ikut menunaikan sholat Zuhur berjamaah di masjid ini. Setelah bertadarus sebentar, saya pun melanjutkan perjalanan ke Masjid Ramlie Musofa menggunakan ojek online.

Masjid Ramlie Musofa berada di Jalan Danau Sunter Utara Raya Selatan No.12C - 14A, Sunter Agung, Jakarta Utara.

tampak depan masjid ramlie musofa | dokpri.
tampak depan masjid ramlie musofa | dokpri.

Masjid ini mulai dibangun tahun 2011 oleh keluarga Haji Ramli Rasidin, yang merupakan muallaf keturunan Tionghoa. Kemegahan arsitektur masjid ini terinspirasi dari keindahan Taj Mahal di India.

terjemah surat Al Qariah di bagian depan masjid | dokpri.
terjemah surat Al Qariah di bagian depan masjid | dokpri.

bagian dalam diambil dari lantai 2 | dokpri.
bagian dalam diambil dari lantai 2 | dokpri.

Puas berkeliling dan mengambil dokumentasi, tak terasa sudah waktunya sholat Ashar. Maka kami para pengunjung, segera memenuhi ruang wudhu di lantai 1 bagian samping masjid dan kemudian sholat Ashar berjamaah.

Dari masjid ini, saya pun menuju ke stasiun KRL Kemayoran untuk segera pulang. Bagi teman-teman yang berada di sekitar Jakarta, jangan mau ketinggalan untuk berkunjung ke dua masjid tersebut. Dan berkunjung saat bulan ramadhan seperti ini adalah momen yang paling tepat. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun