Cukup sulit menemukan biografi V.Lestari yang bersumber dari halaman wikipedia. Namun sedikit informasi tentang penulis ini bisa saya dapatkan dari halaman website Gramedia Pustaka Utama.
V.Lestari lahir di kota Bogor dan tinggal disana sampai menyelesaikan sekolah menengahnya, sebelum akhirnya pindah dan menetap di Jakarta. Beliau mengkhususkan diri menulis cerita detektif hingga kriminal, jenis cerita yang memerlukan ketelitian dan keahlian khusus untuk meramunya. Novel pertamanya yang berjudul "Yang Tak Ternilai" terbit di tahun 1982.
Novel berjudul Warisan Masa Silam ini diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2013. Dengan jumlah 672 halaman dan masuk kategori fiksi. Serta dibagi dalam 30 bab.
Novel ini berkisah tentang penemuan warisan dari masa silam yang mana warisan tersebut berasal dari nenek moyang seorang pria bernama David, pemilik rumah di mana warisan itu tersimpan. Rumah besar dan kuno yang berada di Jalan Kencana itu sudah berdiri lebih dari seratus tahun, sejak zaman Belanda.
David yang memiliki darah Belanda itu, tinggal di rumah tersebut bersama istrinya yang bernama Linda. Serta seorang tukang kebun mereka yang bernama Pak Sukri, sekaligus anak perempuannya yang bernama Nana.
Sedang warisan yang dimaksud bukanlah peninggalan berupa materi, melainkan benda-benda menyeramkan yang tersimpan dalam sebuah peti kuno dalam ruang bawah tanah dan keberadaannya telah menjadi rahasia bagi David selama ini.
Terdapat jalinan kisah yang rumit dan menegangkan hingga akhirnya nanti, warisan dari masa silam itu terkuak di hadapan banyak orang. Gaya bahasa yang digunakan oleh penulis dalam novel ini cukup sederhana sehingga mudah dipahami. Serta alur ceritanya yang terkesan detil telah membuat novel ini begitu menarik untuk dibaca oleh semua usia.
Berawal dari sekelompok bocah yang sedang bermain bola, namun salah satu dari mereka telah menyepak bola itu hingga melambung tinggi melewati pagar rumah besar itu. Bocah laki-laki yang bernama Kiki itu, akhirnya bertanggung jawab untuk berusaha mengambil bola yang tadi disepaknya.
Dengan dibantu teman-temannya, ia berusaha memanjat pagar sampai akhirnya ia berhasil masuk ke pekarangan. Bukannya menemukan bola, Kiki justru menemukan pintu menuju ruang bawah tanah yang membuatnya penasaran. Tak sengaja, Kiki terjatuh ke dalam ruang bawah tanah yang pengap dan menakutkan.
Di sana lah Kiki bertemu dan berkenalan dengan Lala dan Bi Ani, kedua orang inilah yang menolong Kiki untuk dapat ke luar dari ruangan itu.