"Betul, di luar sana kau pendidik. Ilmu yang kau bagikan ke banyak orang pun memang bermanfaat, tapi kalau di balik semua itu penyakit sombongmu ngga bisa diobati, apa pahala masih mau mengalir buatmu?!"
"Sudah! Mba Rima sebaiknya pulang saja!"
"Jadi kau usir kakakmu? Oke! Saya pergi sekarang juga."
Diah berusaha menghentikan kepergian kakak iparnya itu, namun tak berhasil. Kali ini Rima benar-benar telah sakit hati. Wanita itupun beranjak meninggalkan istana itu dengan sebuah taksi. Melihat hal itu, Diah memaksa Bagio untuk segera menyusul Rima.
Sambil mengumpat, Bagio mengendarai mobil hitamnya menembus hujan yang mulai deras lagi. Seseorang di persimpangan jalan menghentikannya dan mengatakan bahwa di depan sana kondisi jalan yang rusak parah tak memungkinkan untuk dilewati. Namun dengan bangganya, beliau mengatakan bahwa mobilnya canggih dan kuat menempuh medan apapun.
Dan kesombongan itu sukses membuahkan hasil. Dalam hitungan menit ke depan, Bagio pun kehilangan kendali. Membawa kemudinya pada lubang kematian. Tamatlah riwayat Bagio yang sombong.
***