Usap air matamu adinda
Sudahi keruh yang menyiksa
Daun lontar pun menentang alam
berguguran menawarkan diri
Sukarela untuk ditulisi apa saja
sekalipun goresan kisah kelammu
Atau cukup dengarkan saja
baris kata sejuk nan mempesona
terangkai dalam bait soneta
Setelahnya tutup rapat telinga
pada apa saja yang meluka
Tak guna risau dalam dada
Masih ada asa di setiap pagi
Esok menanti tawamu kembali
Bogor, Februari 2024
gerimis dalam malam
Baca juga: Cerpen: Memulai Kata
Baca juga: Cerpen: Berpisah dan Kembali di Desember
Baca juga: Dua Kakek Bersepeda
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!