Mohon tunggu...
Novi Apriani
Novi Apriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat

Saya merupakan mahasiswi yang memiliki minat besar dalam bidang ekonomi, dan saya selalu berusaha untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan saya di bidang ini. Selama masa studi, saya aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kampus, pengalaman ini telah membantu saya mengasah kemampuan kepemimpinan, kerjasama tim, dan manajemen waktu. Saya selalu mencoba untuk belajar hal-hal baru dan siap untuk menghadapi tantangan. Saya percaya bahwa Pendidikan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan, dan saya selalu berusaha untuk terus belajar dan berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi Petani Muda Generasi Milenial dalam Merespons Kebijakan Pemerintah di Sektor Pertanian

23 Juni 2024   13:26 Diperbarui: 23 Juni 2024   13:43 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa dekade terakhir, sektor pertanian telah mengalami transformasi besar akibat perkembangan teknologi, perubahan iklim, dan dinamika pasar global. Di tengah perubahan ini, peran petani muda dari generasi milenial menjadi semakin penting. Dikenal dengan inovasi, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi yang tinggi, mereka membawa harapan baru untuk pertanian yang lebih berkelanjutan dan produktif. 

Menghadapi tantangan ini tidaklah mudah. Kebijakan pemerintah yang dirancang untuk mendukung sektor pertanian sering memerlukan penyesuaian agar efektif di lapangan. Petani muda, dengan pendidikan yang lebih baik dan akses luas ke teknologi informasi, memiliki potensi besar untuk memahami dan menerapkan kebijakan ini demi kemajuan pertanian.

Artikel ini akan membahas bagaimana generasi milenial merespons kebijakan pemerintah, mengintegrasikan inovasi teknologi, dan menciptakan keberlanjutan dalam praktik pertanian. Menyoroti peran penting petani muda, kita akan melihat bagaimana mereka menjadi agen perubahan yang berdampak positif pada ekonomi dan ketahanan pangan negara.

Petani muda melakukan berbagai hal untuk mengimbangi kebijakan pemerintah dalam sektor pertanian. Ada beberapa langkah yang diambil oleh generasi milenial di lahan pertanian.

Adopsi Teknologi Pertanian Modern

Menggunakan aplikasi pertanian digital untuk memantau tanaman, cuaca, dan kondisi tanah. Mengimplementasikan pertanian presisi dengan drone dan sensor untuk meningkatkan efisiensi dan hasil panen melalui pemetaan lahan, pemantauan tanaman, dan aplikasi pestisida yang tepat, serta pengukuran kondisi lapangan secara real-time, untuk memungkinkan petani membuat keputusan berbasis data untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meningkatkan produktivitas.

Serta menerapkan teknik irigasi modern untuk menghemat air dan meningkatkan produktivitas mencakup penggunaan sistem seperti irigasi tetes, irigasi sprinkler, atau irigasi otomatis berbasis sensor dengan menyalurkan air secara efisien langsung ke akar tanaman, mengurangi pemborosan dan meningkatkan penyerapan nutrisi.

Edukasi dan Pelatihan 

Mencoba berbagai jenis tanaman atau metode pertanian baru, seperti pertanian organic, hidroponik, ataupun akuaponik.

Dengan mengembangkan produk olahan yang dihasilkan oleh sektor pertanian, mereka dapat menambah nilai jual dan mengakses pasar yang lebih luas untuk menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi.

Membangun Koneksi dan Komunitas

Bergabung dengan koperasi atau kelompok tani untuk berbagi dan memberikan pengetahuan yang lebih luas sesuai bidangnya serta sumber daya. Menggunakan media sosial dan platform online untuk membangun komunitas, mempromosikan produk, dan mengakses informasi terkini terkait perkembangan zaman di sektor pertanian.

Penerapan Praktik Pertanian Berkelanjutan 

Mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan, seperti penggunaan pupuk organik dan rotasi tanaman, untuk menjaga kesuburan tanah dan kesehatan ekosistem. Pupuk organik dapat meningkatkan kualitas tanah secara alami, sedangkan rotasi tanaman dapat mencegah kelelahan tanah dan mengurasi risiko penyakit tanaman.

Menerapkan metode pengendalian hama terpadu (IPM) untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia untuk mengelola potensi hama secara efektif tanpa merusak lingkungan.

Dengan beberapa langkah tersebut, petani muda tidak hanya mampu mengimbangi kebijakan pemerintah, tetapi juga berkontribusi aktif dalam membentuk masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan, inovatif, dan berdaya saing tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun