ternyata rasa itu benar benar gak ada untuk kamu.
awalnya aku fikir rasa itu masih terpendam karna pertemuan belum menjadi bagian dari kita. tapi sampai pada saat kita bertemu rasa itu masih jadi penghuni setia hati yang hampa. rasa yang bernama kan cinta tetap tidak menyapa saat kita mencoba berbincang mencairkan suasana pertama kita bertatap muka.
sedikit mencoba menebak raut dan gelagat dari kamu aku membaca bahwa benar rasa yang selama ini kamu ucapkan itu tercipta karna dan untuk aku.
perlahan aku coba untuk menghadirkan balasan rasa untuk mu, tapi tetap tak ada getaran apa pun, ku ubah perlahan itu menjadi sedikit paksaan namun tetap tak banyak merubah rasa sebelum nya. aku coba dan coba terus sampai aku harus berusaha keras. dan pada akhirnya aku menyerah karna rasa itu memang tidak ada untuk mu. hampa, biasa saja.
bukan karna aku gak peka kalo perhatian kamu selama ini berasal dari hati kamu. tapi maaf, aku hanya menganggap nya sebagai perhatian layak nya seorang teman dan tidak lebih.
pujian tulus kamu juga cuma aku anggap sebagai kata kiasan pemanis untuk cinta yang terlanjur buat aku terasa begitu pahit.
sampai kebaikan kamu pun masih gak bisa menghadirkan rasa apa pun selain ucapan terimakasih untuk semua yang kamu berikan sama aku tanpa pernah aku meminta nya
alasan yang buat aku gak bisa melengkapi rasa kamu adalah kamu. kenapa?
karna yang kamu lakuin semata mata untuk buat aku jadi milik kamu. benar bukan? dan itu alasan nya.
kenapa kamu gak berusaha lakuin semua nya karna emang kamu pengen lakuin, tanpa alasan, atau bukan juga karna aku sekalipun
mungkin di fikiran kamu aku akan tersanjung karna menjadi alasan untuk apa yang kamu lakuin, dan mungkin benar jika hampa yang kurasa berganti kenyamanan tapi nyata nya tidak ada yang berubah.