Mohon tunggu...
Novia Nurlaeli
Novia Nurlaeli Mohon Tunggu... -

Mahasiswi S1 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Humaniora UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Si Bulat dari India

12 Desember 2013   16:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:00 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dengan kekayaan suku bangsa didalamnya, memiliki kekayaan budaya, adat-istiadat sampai kekayaan kuliner yang takmau ketinggalan. Indonesia yang memiliki penduduk yang banyak dan beragam juga merupakah lahan menjamurnya kreasi kuliner yang begitu semarak.

Kali ini kuliner yang berasal dari Timur Tengah ini mulai memikat lidah masyarakat Indonesia khususnya di kota Purwokerto Jawa Tengah. Namanya Roti canai, kue basah yang proses pembuatanyaunik ini berbentuk bulat. Memiliki banyak rasa seperti diantaranya rasa coklat, coklat keju, keju dan masih banyak lagi. Harganya cocok untuk kantong mahasiswa yakni 8000 sampai 8500 saja. Hal ini karena sasaran utama penjualan roti ini adalah mahasiswa-mahasiswa yang berada di sekitar Roti canai ini dijajakan.

Bertempat di depan kampus pusat Universitas Jedral Soedirman, seorang penjual bernama Fajar yang berumur 18 tahun menjajakan jualanya. Denga judul Roti canai Ayah lapaknya dibuka biasanya sejak pukul 3 sore hingga 11 malam. Fajar yang bertempat tinggal di Bobosan Utara Stasiun Purwokerto ini sudah bekerja kurang lebih 8 bulan.

Untuk tempat dimana Fajar berjualan merupakan cabang dari pusat Roti canai sendiri yang terletak di Stasiun Purwokerto. Selai itu juga terdapat tempat penjualan Roti canai didepan GOR Satria Purwokerto. Sedang keuliatan dalam pembuatanya yakni jika roti yang dibuatnya gosong. Dengan kesulitan penjualanya adalah saat hari libur, dimana tak banyak Mahasiswa yang mendatangi areal kampus tempatnya berjualan.

Alkisah, asal muasal roti ini adalah dari Timur Tengah, India. Namun yang membuat pertama (Bos Fajar) belajar membuat roti ini di Brunaidarusalam, kemudian dibuatlah usahanya di indonesia. Penggunaan perkataancanaidalam bahasa Melayu dibelakang roti adalah hasil dari tingkahlaku pencanai roti tersebut dalam meleperkan, menganginkan dan menebar doh roti. Ada juga menyatakan perkataan canai dibelakang roti ini asalnya dari jenis dal yang digunakan bersama roti ini, yakni "Channal". Pada versi yang lain, perkataan canai ini datangnya dari nama bandarChennai,Indiadisebabkan ramai pencanai roti ini kebanyakkan berasal dari sana pada ketika kebanjiran orang India di Malaysia. (dikutip dari Wikipedia Bahasa Indonesia)

Yang unik dari kue ini adalah cara pembuatanya, jika roti biasanya dibuat dengan cara dikukus atau di oven lain halnya dengan Roti canai ini, cara membuatnya dengan menggorengnya seperti martabak, kemudian dihancurkan tapi tidak sampai hancur sepenuhnya, hanya sampai terlihat pecah-pecah.

Selain di Indonesia, ternyata Roti canai juga dikenal di Negara tetangga Malaysia. Bahkan di Malaysia Roti canai merupakan makanan kegemaran. Roti bulat ini biasa dimakan pagi hari, siang hari, sore hari, bahkan malam hari. Di Malaysia Roti canai dinikmati denganteh tarik, atauteh ais. Dihidangkan dengan pelengkap kuahdalatau parpu ataukaridengansambalikan bilis. Selain itu Rati Canai juga ditemukan di India dan Singapura, di kedua negara tersebut Roti canai lebih terkenal dengan sebutan Roti prata.

Bagaimana pendapat pelanggan mengenai roti unik ini akan dijawab oleh Iqbal Yodha P, mahasiswa Universitas Jendral Soedirman Fakultas Hukum. “Pertama saya sangat penasaran karna namanya yang unik, setelah membelinya saya jadi menyukainya, ternyata rasanya enak ”. Diajuga menyatakan sering sekali membeli kue ini.

Sedang mahasiswa Universitas Jendral Soedirman di Fakultas Hukum lainya, yang bernama Rizky Nur Widiantoro menyebutkan saat pertama membeli karena coba-coba saja, kemudian merasa menyukai Roti canai tersebut. Kue itu dianggapnya begitu unik karena di tempatnya berasal, Banjarnegara, kue itu belum pernah ditemuinya.

Triyo Setiyo Guntoro juga mengaku sering membeli roti tersebut, alasanya karena rasanya unik, dan roti ini juga mengenyangkan. Harganyapun cocok untuk kantong mahasiswa. Mahasiswa semester 1 Fakultas Pertanian ini awalnya membeli Roti canai karena ikut-kikutan temanya, kemudian menjadi ketagihan setelah membelinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun