Saat itu pada November 2019, kami kembali melakukan travelling kembali ke sebuah tempat wisata yaitu Curug Ciputri yang berada di Kabupaten Bogor, Tenjolaya. Letaknya di bawah kaki Gunung Salak, dari rumah kami di daerah Bogor Selatan menempuh waktu dua jam untuk sampai kesana.
Sesampainya disana, setelah kami membeli tiket. Kami langsung berjalan kearah curug yang perjalanannya cukup menguji nyali. Di sebelah kanan adalah jurang dan di sebelah kiri atas adalah pohon bambu yang begitu lebat dari mulai masuk hingga ke dalam.
Awal Perjalanan yang Menyenangkan
Jelas, perjalanan yang menyenangkan karena setelah lelah dapat melihat pemandangan air terjun yang indah dan sejuk. Namun, diperjalanan kami banyak menghadapi jalan yang aneh, seperti dihalangi oleh bambu dan seperti jalan tersebut memang dilarang untuk dilewati. Namun, kami tetap terobos masuk untuk sampai ke curug tersebut.
Doi matanya yang selalu mengawasi kanan dan kiri dan berjalan di belakang saya seperti melihat sesuatu yang aneh. Setelah perjalanan yang begitu menyeramkan akhirnya kami sampai di  curug, dan kecewanya adalah curugnya kering. Saat itu saya hanya mengambil sedikit air untuk minum, karena persediaan air yang kami bawa sudah habis.
"Jangan lama-lama disini. Ayo, kalau udah selesai kita balik."
"Kenapa ? Aku masih mau disini sebentar."
"Udah jangan lama-lama pada gak suka, kita disini."
Saya mengangguk dan mengerti apa maksud doi.
Perjalanan pulang yang Mencekam
Tak perlu waktu lama, kami berdua memutuskan untuk kembali. Di perjalanan saya sangat kesal dan kecewa karena tidak sesuai dengan ekspetasi saya. Curug yang kering dan perjalanan yang penuh misteri. Di sepanjang perjalanan, saya benar-benar dikuasai oleh amarah dan mengeluh disetiap Langkah perjalanan pulang.
"Apaan sih, kamu mah. Katanya bagus, itu kering. Udah tau pernah kesini, kenapa ajak aku kesini lagi."