"Ya, siapa suruh sih bikin aku badmood. Tau gak, tadi kamu hampir kena tau gak. Aku liat wajah kamu udah beda."
"Beda gimana sih ?"
"Udah ayo, kita pulang dulu dari sini. Nanti aku certain di jalan. Kalo cerita disini, takutnya mereka dateng."
Diperjalanan pulang, saya mempertanyakan semua yang terjadi di tampat wisata.
"Emang, tadi kata kamu wajah aku beda kenapa ?"
"Kamu tau gak, kalau mereka tuh seneng sama orang yang hatinya lagi dipenuhi amarah sama emosi. Itu membuat mereka semakin kuat. Dan, bahkan kalau aku bodo amat sama kamu, itu kamu udah kena."
"Kena apa ?"
"Ketempelan bodoh!"
"Terus, yang kata kamu kalau muka aku beda itu kenapa ?"
"Iya, aku liat wajah kamu kaya wajah Alm. Opa kamu. Tapi, setelah aku pikir-pikir lagi, kayanya itu cuma tipu daya mereka. Jadi, mereka menyerupai wajah Opa kamu. Padahal, itu bukan Opa kamu."
"Masa sih, seriusan ?"