Mohon tunggu...
Novia Nurhayati
Novia Nurhayati Mohon Tunggu... Novelis - Bio-Sastra

Alumni Jurusan Pendidikan Biologi di UIN JKT yang suka banget sama sastra :) Bukan penulis profesional, tapi sudah memiliki 5 buku terbit dan menjadi kontributor Puisi dan Cerpen di beberapa Event Lomba Nasional.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Amarah yang Membutakan: Manipulasi Sosok Astral dengan Leluhur

19 November 2024   09:43 Diperbarui: 19 November 2024   10:59 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nativeindonesia.com

Saat itu pada November 2019, kami kembali melakukan travelling kembali ke sebuah tempat wisata yaitu Curug Ciputri yang berada di Kabupaten Bogor, Tenjolaya. Letaknya di bawah kaki Gunung Salak, dari rumah kami di daerah Bogor Selatan menempuh waktu dua jam untuk sampai kesana.

Sesampainya disana, setelah kami membeli tiket. Kami langsung berjalan kearah curug yang perjalanannya cukup menguji nyali. Di sebelah kanan adalah jurang dan di sebelah kiri atas adalah pohon bambu yang begitu lebat dari mulai masuk hingga ke dalam.

Awal Perjalanan yang Menyenangkan

Jelas, perjalanan yang menyenangkan karena setelah lelah dapat melihat pemandangan air terjun yang indah dan sejuk. Namun, diperjalanan kami banyak menghadapi jalan yang aneh, seperti dihalangi oleh bambu dan seperti jalan tersebut memang dilarang untuk dilewati. Namun, kami tetap terobos masuk untuk sampai ke curug tersebut.

Doi matanya yang selalu mengawasi kanan dan kiri dan berjalan di belakang saya seperti melihat sesuatu yang aneh. Setelah perjalanan yang begitu menyeramkan akhirnya kami sampai di  curug, dan kecewanya adalah curugnya kering. Saat itu saya hanya mengambil sedikit air untuk minum, karena persediaan air yang kami bawa sudah habis.

"Jangan lama-lama disini. Ayo, kalau udah selesai kita balik."

"Kenapa ? Aku masih mau disini sebentar."

"Udah jangan lama-lama pada gak suka, kita disini."

Saya mengangguk dan mengerti apa maksud doi.

Perjalanan pulang yang Mencekam

Tak perlu waktu lama, kami berdua memutuskan untuk kembali. Di perjalanan saya sangat kesal dan kecewa karena tidak sesuai dengan ekspetasi saya. Curug yang kering dan perjalanan yang penuh misteri. Di sepanjang perjalanan, saya benar-benar dikuasai oleh amarah dan mengeluh disetiap Langkah perjalanan pulang.

"Apaan sih, kamu mah. Katanya bagus, itu kering. Udah tau pernah kesini, kenapa ajak aku kesini lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun