Pengertian filsafat pendidikan eksistensialisme
Eksistensialisme merupakan suatu cabang aliran filsafat pendidikan yang memiliki suatu pandangan bahwa hakikat manusia adalah suatu eksistensi dari manusia itu sendiri.Â
Hakikat manusia marupakan suatu yang manguasai manusia secara menyeluruh yaitu manusia itu sendiri dan cara memandang tidak dari zat atau ruh tetapi dipandang dari segi keberadaan manusia.
Tokoh dan pemikiran filsafat pendidikan eksistensialisme
1. Jean paul sartre
Sartre merupakan seorang penulis perancis dan filsuf  kontemporer. Satre mengungkapkan bahwa eksistensi lebih dulu ada dibandingkan eksesnsi.Â
Itu karena manusia akan memiliki sebuah esensi jika mereka lebih dulu eksis dalam dunia nyata dan eksensinya akan muncul ketika ia sudah mati.
Baca juga : Filsafat Pendidikan dan Konvergensi Pembelajaran di Masa New Normal
2. Soren aabye kierkegaard
Soren merupakan seorang ahli teolog dan ahli filsuf diabad ke19 ia juga merupakan seorang kritikus hegel pada masanya. Ia dulu banyak karya dengan menggunakan nama samaran sehingga sangat sulit untuk membedakan sebuah karya yang diyakini dan argumennya dalam posisi pengarang.
3. Martin buber merupakan seorang ahli filsuf Australia tahun 1923 Martin menuliskan sebuah essai yang sangat terkenal bertema keberadaan Martin merupakan seorang filsuf yang cerdas pada tahun 1925 Martin menerjemahkan sebuah Alkitab Ibrani kedalam bahasa Jerman
4. Heidegger merupakan seorang filsuf filsafat kontinental heidegger sangat berpengaruh dalam filsafat eksistensialisme heidegger mengungkapkan bahwa manusia itu telah ada di dunia dan dunia merupakan karakter dari dunia itu sendiri
Baca juga : Filsafat Pendidikan Pragmatisme dan Tokoh-tokoh Pemikiran Filsafat Pragmatisme
5. Gabrill marcell gabrill merupakan seorang Kritikus musik filsuf Prancis,dan pengarang drama.ia juga merupakan tokoh terkemuka filsafat eksistensialisme.
Gabrill menolak filsafat sebagai sitem sehhingga sangat sulit untuk memahami isi maupun uraiannya.gabrill mencapai puncak pemikirannya pada saat perang dunia ke 2 dengan menulis tentang dunia filsafat yang berhubungn dengan keagamaan  ia mengungkapkan bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri tetapi harus hidup bersama manusia manusia lainnya.
6. Paul tillich merupakan seorang filsuf eksistensialisme ia berpendapat bahwa kecemasan dan ketidakberadaan itu melekat (inheren) di dalam pengalaman yang ada oleh karena itu orang takut akan adanya ketidak beradaan mereka sendiri seperti kematian yang berlawanan dengan esensi namun juga tergantung dengan eksistensi atau keberadaan
Baca juga : Filsafat Pendidikan, Ilmu Biologi, dan Agama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H