Program Studi S3 PAUD UNJ dimotori oleh Mahasiswa Kandidat Doktor Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2022-2023 menyelenggarakan seminar nasional (semnas) dengan tajuk "Pendekatan Multiperspektif Perkembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini Di Era Society 5.0".
Semnas yang dilaksanakan pada Selasa, 20 Juni 2023, pukul 07.30 WIB - Selesai ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan bulan Dies Natalis UNJ ke-59. Â Kegiatan ini diselenggarakan secara daring melalui via zoom cloud meeting dan diikuti oleh 230 orang peserta dari berbagai daerah yang terdiri atas mahasiswa, dosen, praktisi, dan pemerhati PAUD.
Adapun panitia yang turut berkontribusi dalam kegiatan ini ialah 15 mahasiswa S3 PAUD UNJ diantaranya Rohita (Ketua Panitia), Taufik (Wakil Ketua), Novita Eka Nurjanah dan Azlin Atika Putri (Sekretaris), Felisitas Ndeot dan Zahrati (Bendahara), dan PIC (I Made Lestiawati, Dian Tri Utami, Fitri Ramadhini, Yesi Novitasari, Mariana Panji Ramadan, Rahayu Dwi Utami, Retno Wulandari, Khairul Huda, Siti Fadillah, Ifina Tri Muliana, Nelti Riska, I Made Hartawan, Mayang Belia Sameto, Kadek Bayu Indrayasa,Raeh Niken Baghiroh, Ilga Maria, Shella Mandalora, Baldwine Honest, Widiarti).
 Seminar nasional ini dikemas dengan model panel dan model breakout room. Model panel terbagi menjadi 2 sesi, sesi pertama menghadirkan 4 pembicara dari Australia dan Indonesia diantaranya Dr. Nikolai Veresoy (Monash University, Australia) yang membawakan materi dengan tajuk "Cultural-Historical Research Methodology: Studying Child Development" , dan Ade Dwi Utami, Ph. D. (Universitas Negeri Jakarta) yang membawakan materi dengan tajuk "Implementasi Cultural-Historical Research Methodology Studying Children's Learning and Development", Prof. Dr. Ir. Netty Herawati, M.Si. (Universitas Riau) yang membawakan materi dengan tajuk "Implementasi PAUD HI di era society 5.0", dan Irwan Gunawan, M. Pd. (Tanoto Foundation).  Sesi kedua menghadirkan 3 pembicara dari Indonesia diantaranya Harris Iskandar, Ph. D. (Direktorat PAUD) yang membawakan materi dengan tajuk "Kebijakan PAUD HI di era Society 5.0", Prof. Dr. Yuliani Nurani, M. Pd.(Universitas Negeri Jakarta) yang membawakan materi dengan tajuk "Optimalisasi Potensi Anak Berbasis Neurosains: Penelitian Longitudinal Selama 19 tahun", dan Dr. Asep Supena, M. Psi. (Universitas Negeri Jakarta) yang membawakan materi dengan tajuk "Pendidikan Inklusi Anak Usia Dini".
Sedangkan model breakout room terbagi menjadi 5 room dengan tema yang berbeda, diantaranya meliputi Parenting di Era Society 5.0, Peran Kesehatan dan Gizi bagi Kualitas Hidup Masa Depan Anak Kesehatan dan gizi, Intervensi Pendidikan Anak Usia Dini: Perspektif Agama, Sosial, dan Budaya, Membangun Pondasi Perkembangan Anak : Strategi dan Praktik Baik, PAUD HI : Kebijakan dan Implentasinya di Era Society 5.0.
Acara seminar nasional dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sambutan Direktur Pascasarjana (Prof. Dr. Dedi Purwana E.S., M.Bus.) sekaligus membuka acara seminar nasional. Dilanjutkan dengan doa. Kemudian memasuki acara panel sesi 1 dan sesi 2 yang meliputi penyampaian materi, diskusi dan tanya jawab, serta penyerahan sertifikat untuk pembicara. Diakhiri dengan pembagian breakout room  dan persentasi dengan 17 pemakalah di masing-masing room.
Pada kesempatan ini, Netty Herawati menyampaikan bahwa Implementasi Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) harus meninjau ke dalam 5 aspek yang meliputi layanan pendidikan, kesehatan dan gizi, perlindungan, pengasuhan, dan kesejahteraan.
"PAUD Berkualitas terdiri dari 4 elemen layanan, yaitu kualitas proses pembelajaran, kemitraan dengan orang tua, dukungan pemenuhan layanan esensial anak usia dini dan kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya." sebutnya.
Berbicara tentang pendidikan inklusi anak usia dini, Asep Supena menjelaskan tujuan pendidikan inklusif yaitu untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak untuk belajar dan berkembang sesuai dengan potensi masing-masing.
Dalam konteks pendidikan inklusif anak usia dini, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti kurikulum yang inklusif, lingkungan belajar yang ramah anak, serta peran guru dan orang tua dalam mendukung proses belajar anak. Salah satu faktor penting dalam pendidikan inklusif anak usia dini adalah kurikulum yang inklusif. Kurikulum yang inklusif harus memperhatikan keberagaman individu, baik dari segi kemampuan, latar belakang budaya, maupun kondisi fisik dan mental. Kurikulum yang inklusif juga harus memperhatikan kebutuhan dan minat anak, sehingga anak dapat belajar dengan lebih efektif dan menyenangkan.
Selain kurikulum yang inklusif, lingkungan belajar yang ramah anak juga sangat penting dalam pendidikan inklusif anak usia dini. Lingkungan belajar yang ramah anak harus menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi anak. Lingkungan belajar yang ramah anak juga harus memperhatikan kebutuhan anak, seperti fasilitas yang memadai dan mudah diakses oleh anak.
Asep juga menekankan bahwa peran guru dan orang tua juga sangat penting dalam mendukung proses belajar anak dalam pendidikan inklusif anak usia dini.
"Guru dan orang tua harus bekerja sama dalam memberikan dukungan dan motivasi kepada anak. Guru dan orang tua juga harus memperhatikan kebutuhan dan minat anak, serta memberikan penghargaan atas prestasi yang telah dicapai oleh anak." tambah Asep.
Sementara itu, Prof. Dedi Purwana selaku Direktur Pascasarjana UNJ mengatakan bahwa tema Pendekatan Multiperspektif Perkembangan dan Pendidikan Anak Usia Dini di Era Society 5.0 sengaja diangkat untuk berbagi hasil-hasil penelitian terbaru tentang perkembangan anak dalam multiperspektif dan menambah khasanah keilmuan serta praktik PAUD yang inovatif dan teruji.
Lalu Yuliani selaku Koordinator Program Studi S3 Pendidikan Anak Usia Dini mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini. Beliau juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang turut berkontribusi untuk penyelenggaraan acara ini.
"Alhamdulillah, acara ini berjalan dengan lancar dan sukses. Terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat. Para narasumber yang begitu mendalam dalam memaparkan materi, peserta yang sangat antusias dalam mengkaji topik seminar, dan panitia yang totalitas dan kompak dalam mensukseskan acara ini." ungkap Yuliani.
Selanjutnya, Rohita selaku Ketua Panitia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak yang positif bagi pendidikan anak usia dini secara holistik integratif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H