Selain itu, sebanyak 15% dari mahasiswa cenderung berkomunikasi dan memahami melalui berbicara. Pengajar dapat melakukan komunikasi dua arah pada mahasiswa dengan bertanya tentang pemahaman materi, presentasi, maupun sekadar menyimpulkan materi yang telah dipahami.Â
Mahasiswa yang cenderung berkomunikasi dengan bicara dapat memahami materi lebih baik ketika mereka menjelaskan kembali baik kepada teman mereka maupun di depan cermin. Selain ketiga metode tersebut, beberapa mahasiswa cenderung berkomunikasi dengan cara menulis.Â
Mahasiswa dengan kecenderungan menulis akan mudah memahami materi apabila mereka menulis ulang materi yang mereka dengar atau baca. Biasanya, mahasiswa akan membuat resume untuk mengingat dan memahami materi.Â
Diagram tersebut membuktikan bahwa mahasiswa memiliki kecenderungan cara berkomunikasi yang berbeda-beda, sehingga berbeda pula metode belajar yang mereka perlukan.
Berdasarkan pemaparan di atas, terbukti benar bahwa metode berkomunikasi memili hubungan dengan kemampuan memahami mahasiswa. Keterkaitan ini disebabkan oleh kecenderungan mahasiswa dalam berbahasa berbeda-beda sehingga membutuhkan metode pembelajaran dan berkomunikasi yang berbeda pula.Â
Dengan adanya pemaparan ini, diharapkan mampu meningkatkan kesadaran baik kepada mahasiswa sebagai pelajar maupun kepada pengajar untuk memahami pentingnya cara berkomunikasi guna memeratakan pemahaman mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H