Perceraian merupakan peristiwa yang kompleks dan seringkali menimbulkan dampak yang signifikan, terutama bagi anak-anak yang terlibat di dalamnya. Anak-anak korban perceraian sering mengalami krisis kepribadian dan berpotensi melakukan tindakan kenakalan. Dalam konteks ini, peran bimbingan dan konseling menjadi sangat penting dalam membantu anak-anak menghadapi tantangan yang mereka alami akibat dari situasi broken home.
Perceraian tidak hanya memisahkan pasangan dewasa, tetapi juga mengubah secara besar-besaran kehidupan anak-anak yang terlibat, terutama dalam situasi broken home. Dampaknya meliputi krisis kepribadian dan gangguan emosional yang serius, dapat mengarah pada perilaku menyimpang.
Bimbingan Konseling (BK) memainkan peran penting dalam membantu anak-anak yang terdampak perceraian orang tua. Melalui layanan konseling individual dan kelompok, Â Â Â Â Â Â anak-anak ini dapat mengeksplorasi dan mengungkapkan perasaan serta masalah mereka. BK juga membantu mereka mengembangkan strategi untuk mengatasi kesulitan dan membangun kembali kepercayaan diri serta kebahagiaan.
Peran Bimbingan dan Konseling nya juga diantaranya:
*Bimbingan Konseling Individu: Menyediakan layanan terhadap individu untuk mengatasi masalah yang dialaminya akibat perceraian, termasuk mengenali dan mengelola emosi serta merencanakan masa depan. Dalam proses ini, konselor bertemu secara langsung dengan anak untuk membantu mereka memahami dan mengatasi perasaan-perasaan yang muncul akibat perceraian.
*Bimbingan Konseling Keluarga: Melibatkan interaksi antar anggota keluarga untuk meningkatkan komunikasi dan kesadaran akan dinamika keluarga, serta membantu keluarga menyusun rencana untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Konselor bekerja sama dengan seluruh keluarga untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan mendukung.
*Bimbingan Kelompok: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dalam kelompok, memperoleh informasi, dan mendiskusikan masalah yang mereka hadapi secara bersama-sama. Dalam kelompok ini, anak-anak dapat saling mendukung dan belajar dari pengalaman satu sama lain di bawah bimbingan konselor.
*Layanan Informasi: Memberikan informasi kepada individu tentang lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan, dan sosial budaya untuk membantu mereka menentukan arah hidupnya. Konselor menyediakan sumber daya dan pengetahuan yang diperlukan untuk membantu anak-anak memahami situasi mereka dan membuat keputusan yang tepat.
Adapun dampak Perceraian Bagi Anak, Perceraian orang tua dapat memiliki dampak yang beragam bagi anak-anak, termasuk kehilangan jati diri sosial, reaksi emosional dan perilaku, serta ketidakstabilan dalam lingkungan keluarga. Anak-anak cenderung merasakan trauma berat jika sebelumnya mereka merasakan kebahagiaan dalam keluarga mereka. Namun, jika kehidupan keluarga sebelumnya tidak harmonis, perceraian dapat dianggap sebagai jalan keluar dari konflik yang terus menerus antara orang tua.
Sebagai contoh, kisah seseoarang remaja yang mencerminkan betapa beratnya dampak perceraian bagi seorang anak. Remaja ini, yang dulunya ceria dan aktif, menjadi pemurung dan penyendiri setelah orang tuanya bercerai. Meskipun ada upaya untuk membantu remaja ini melalui layanan BK, proses pemulihannya tidaklah mudah.
Melalui layanan konseling individual, BK membantu remaja ini mengeksplorasi dan mengatasi masalah pribadinya. Tahapan-tahapan dalam proses konseling, seperti membangun hubungan yang bermakna, membantu remaja ini mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dirinya dan mengembangkan kemampuan untuk mengatasi masalahnya.
Secara keseluruhan, perceraian orang tua dapat memiliki dampak serius pada anak-anak, namun dengan bantuan BK, mereka dapat menemukan jalan keluar dari krisis ini. Penting untuk memberikan perhatian dan dukungan yang memadai kepada mereka, karena mereka adalah generasi masa depan yang membutuhkan bimbingan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Saran  untuk mengatasi dampak perceraian pada anak korban perceraian adalah:
*Peningkatan Akses Terhadap Layanan Bimbingan Konseling: Mendorong adopsi kebijakan yang memastikan anak-anak korban perceraian memiliki akses yang cukup terhadap layanan bimbingan konseling di sekolah, komunitas, dan lembaga sosial lainnya.
*Pelatihan bagi Konselor dan Tenaga Pendidik: Memberikan pelatihan khusus kepada konselor dan tenaga pendidik untuk mengidentifikasi dan merespons kebutuhan anak-anak korban perceraian dengan lebih baik, serta menyediakan dukungan yang sesuai.
*Penguatan Dukungan Keluarga: Mengembangkan program dukungan keluarga yang komprehensif untuk membantu orang tua dan anak-anak dalam menavigasi masa transisi setelah perceraian, termasuk mendukung komunikasi yang sehat dan memfasilitasi adaptasi terhadap perubahan.
*Kampanye Edukasi Publik: Meluncurkan kampanye edukasi publik yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang dampak perceraian pada anak-anak dan pentingnya mendukung mereka melalui bimbingan konseling.
Kesimpulan nya Perceraian orang tua dapat memiliki dampak serius pada anak-anak, termasuk krisis kepribadian dan gangguan emosional yang serius. Namun, dengan bantuan yang tepat dari bimbingan konseling, anak-anak ini dapat menemukan jalan keluar dari krisis mereka. Penting bagi kita untuk memberikan perhatian dan dukungan yang cukup kepada mereka, karena mereka adalah generasi masa depan yang membutuhkan bimbingan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat membantu anak-anak korban perceraian untuk menghadapi tantangan mereka dengan lebih baik dan membangun masa depan yang lebih cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H