Mohon tunggu...
Novianti Anggraeni
Novianti Anggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - Novianti XII MIPA 5

Mipa 5

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Longsor di Sukabumi

1 Maret 2021   12:34 Diperbarui: 1 Maret 2021   12:43 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Novianti Anggraeni

Kelas : 12 MIPA 5

Hujan deras yang terjadi sejak pagi hingga siang di Kabupaten Sukabumi mengakibatkan banjir dan longsor di sejumlah kawasan. Data yang diberikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Tanah longsor di tengah hujan deras menghancurkan Gedung UPK (Unit Pelaksana Kegiatan) Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi beserta peralatan yang ada di dalamnya. Selain itu longsor juga mengancam sejumlah bangunan fasilitas sosial, fasilitas umum, dan perkantoran milik pemerintah.

Di tengah guyuran air hujan tiba-tiba perbukitan yang terletak di belakang Gedung UPK bergerak dan runtuh ke bawah. Gerakan longsor itu membawa material tanah, bebatuan, dan pepohonan. Material losngor itu langsung menimpa gedung UPK yang terletak di bawah jalur longsor.

Peristiwa tanah longsor sekitar pukul 17.15 WIB, Sabtu (14/11/2020) di Kampung Cibarengkok, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi. 1 unit bangunan tertimpa material longsoran tanah, dengan panjang 16 meter, lebar 6 meter dan tinggi 3 meter. Sementara tinggi tebing yang longsor Mencapai 25 meter.

"Akibat kejadian itu ada 4 bangunan yang terancam, bangunan PAUD Penerus Bangsa, KUA setempar, masjid dan bangunan pasar/ruko. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut, untuk kerugian materi masih dalam penghitungan," jelas Daeng.

Sementara itu di Kecamatan Purabaya, sebuah rumah terseret longsoran tebing yang menimpa dua rumah warga lainnya yang berada di bawahnya.

"Tidak ada korban jiwa pada longsor ini. Bangunan UPK memerlukan rekonstruksi. Sementara nilai kerugian masih dihitung," kata Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cidadap, Husni Mubarok kepada wartawan, Ahad (15/11/2020) pagi.

Oleh karena itu guna mengantisipasi adanya longsor susulan pemerintah menyiasatinya dengan :

  • Mengirim batuan berupa pohon untuk menahan tergerusnya tanah kembali
  • Menyiapkan kayu sebagai pagar penghalang tanah longsor.
  • Mengevaluasi masyarakat ke daerah yang aman dari longsor.
  • Menanam bibit tanaman untuk menahan terjadinya longsor kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun