Mohon tunggu...
Novi Anita
Novi Anita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pengembangan Wilayah Pesisir Pantai dengan Menggunakan Bantuan Nelayan di Wilayah Sanur Bay Bali

14 Oktober 2020   22:40 Diperbarui: 15 Oktober 2020   11:05 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai perkenalkan Saya Novi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Saya disini ingin memberi sebuah ide agar wilayah pesisir di tempat yang saya bahas ini bisa berkembang dan menjadi tempat wisata yang dikenal luas hingga mancanegara

Indonesia terkenal dengan negara julukan negara kepulauan. Luas wilayah Indonesia yang begitu luas yaitu 1,9 juta km2 dan begitu beragam dari Sabang hingga pucuk Merauke. Banyak pula Negara yang juga merupakan Negara Kepualuan diantaranya ada Papua, Filipina, Jepang, dan lainnya. 

Jangan salah, namun tidak ada yang bisa mengalahkan luasan lautan kemilikan Indonesia. Menurut data dari goodnewsfromindonesia.id pada tahun 2017 tercatat bahwa Indonesia memiliki pulau sebanyak 16.056 yang sudah di sah kan dan terverifikasi, dari jumlah tersebut ternyata masih bertambah lagi di tahun berikutnya. 

Pada tahun 2018 jumlah pulau yang sudah terfalidasi dan terverisikasi yang dimiliki Indonesia adalah sebanyak 16.671 pulau atau bisa dibilang bertambah sebanyak 600 an pulau. 

Nah, data terbaru dari Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia atau (Komenko Marves) per Desember 2019, jumlah pulau yang terverifikasi di Indonesia ternyata jumlahnya makin membludak, yakni sebanyak 17.491 pulau yang mana jumlah tersebut telah melampaui target RPJMN 2015-2019 yaitu sebesar 17.466 pulau. 

17.491 pulau tersebut masih berada pada tingkat data secara nasional dan belum dilaporkan secara resmi ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Nah, tahun ini, proses validasi dan verifikasi terhadap 88 pulau yang tersisa akan segera dilakukan sehingga jumlah pulau di Indonesia dapat akurat. 

Menurut BIG atau Badan Informasi Geospasial, total panjang garis pantai Indonesia adalah 99.093 KM, angkat tersebut melebihi perkiraan yang sudah di targetkan oleh PBB yaitu 95.181 KM.

Banyak potensi yang terdapat dalam wilayah laut Indonesia dimana luasan wilayah laut yang lebih luas dari daratannya. Namum dari berbagai wilayah masih belum terlihat potensinya. Maka dari itu perencanaan wilayah pesisir dan laut sangat dibutuhkan untuk mengembangkan wilayah yang berpotensi.

Salah satunya Pulau Bali. Banyak wisatawan yang tertarik keindahan laut di Pulau Bali, bahkan menjadi salah satu daya tarik terbesar para wisatawan asing yang ingin berlibur ke Indonesia. 

Maka dari itu perlu di adakannya manajemen terpadu untuk pengelolahan pesisir. Salah satunya dengan memanfaatkan tenaga nelayan yang tinggal di daerah pesisir Sanur Bay, Bali.

Tidak hanya memberikan keutungan dalam pemanfaatan potensi alam secara bekelanjutan, pengembangan pesisir ini juga berpotensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat nelayan atau pesisir. Dari beberapa wilayah yang berada di pulau bali,paling besar besar ketertariaknnya ada di daerah pesisir.

Dalam menjalankan manajemen pengelolahan pantai di daerah Sanur Bay, salah satu yang dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat dimana masyarakat pesisir mengaktualisasikan potensi yang dimiliki -nya sebagai contoh dapat dengan 3 strategi yaitu tradisional, aksi langsung dan transformasi.

Sanur Bay menjadikan daerah pesisir sebagai sentra pengembangan pariwisata. Berbagai kegiatan wisata dikembangkan untuk dijadikan daya tarik para pengunjung. 

Salah satunya kegiatan wahana air seperti banana boat, snoarkling, dan lain lain. dilihat dari potensi dari gelombang laut yang dapat digunakan untuk melakukan aktifitas air. Diutamakan di pantai sanur yang terletak di Denpasar yang memiliki gelombang yang cukup tinggi dan berpotensi untuk digunakan aktifitas air.

Banyak aktifitas nelayan yang terhambat karena adanya aktifitas pembangunan hotel atau fasilitas pariwisata lainnya. Jika dibiarkan, para nelayan akan menjadi Local Genius dimana para nelayan menjadi tidak berguna dan pada akhirnya atau lama kelamaan menjadi tidak terpakai atau punah. 

Salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk meng- expose nama nelayan adalah mensinergikan antara wisatawan dan masyarakat nelayan dengan mengembangkan konsep Desa Wisata di kawasan pesisir terutama di daerah Sanur Bay, Denpasar, Bali.

Aktifitas yang ditawarkan oleh para nelayan adalah aktifitas yang memang dilakukan masyarakat  di wilayah tersebut yang dilakukan secara turun temurun atau yang biasa dilakukan di aktifitas sehari – hari. Aktifitas tersebut tentunya dipengaruhi oleh tradisi dan kebudayaan yang berkembang dan asli dimiliki masyarakat setempat. Salah stau aktifitas tersebut adalah aktifitas nelayan atau menangkap ikan.

Strategi pertama adalah tradisional dimana masyarakat akan dijelaskan mengenai pelaksanaan kegiatan menangkap ikan dengan menggunakan cara tradisional yang sudah diwariskan secara turun temurun dari ilmu perbintangan, penggunaan perahu tradisional, proses upacara setelah dan sesudah penangkapan ikan yang sudah mereka pertahankan sebagai wujud sistem kepercayaan yang mereka anut,

Juga penjelasan kebudayaan lainnya sepertii alasan mengapa seorang wanita untuk ikut menangkap ikan. Hal tersebut bisa di satukan menjadi atraksi wisata yang dapat ditawarkan kepada wisawatan dengan memberdayakan masyarakat nelayan setempat.

Strategi kedua yang ditawakan adalah wisatawan akan diajarkan cara mendapatkan ikan dilaut dengan cara tradisional mulai dari tahap persiapan awal sampai akhir dengan tradisi yang sudah dianut.

Strategi ketiga adalah transformasi dimana secara  tidak langsung akan terjadi proses transformasi baik dari segi informasi dan budaya antara nelayan dan wisawatan. Dengan adanya hal tersebut, wisatawan akan mudah memahami mengenai kegiatan nelayan, karena wisatawan langsung dibimbing oleh pada nelayan tersebut

Dari sejumlah aktifitas diatas diharapkan dapat memberi dampak ekonomi secara langsung kepada kehidupan nelayan. Dampak sosial budaya yang diberi dari aktivitas tersebut adalah dengan interaksi secara langsung antara para wisatawan dengan nelayan akan didapat pengetahuan tentang berbagai cerita sosial, kebiasaan atau tradisi dari masing-masing. 

Para nelayan sedikit demi sedikit juga akab mempelajari kebudayaan yang dijalani dari para wisatawan contohnya mengenai sistem teknologi maupun sistem teknologi dalam budaya modern yang dianut para wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun