Mohon tunggu...
Novianisa _098
Novianisa _098 Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sebagai mahasiswi

Saya Noviya nisafitri saya suka menulis,dan hoby saya juga membuat kerajinan tangan dan saya seorang mahasiswi IAI yasni Bungo.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moderasi beragama

30 November 2024   06:12 Diperbarui: 30 November 2024   06:12 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moderasi beragama adalah suatu cara pandang, sikap, dan perilaku beragama yang mengedepankan sikap tengah, toleransi, dan saling menghormati antar umat beragama. Ini berarti kita meyakini kebenaran agama masing-masing secara kuat, namun tetap menghargai dan menghormati keyakinan orang lain tanpa harus memaksakannya.

Sejarah Moderasi Beragama

Moderasi beragama bukanlah konsep baru di Indonesia. Akarnya telah tertanam jauh sebelum istilah ini populer digunakan. 

Masa Awal Penyebaran Islam di Nusantara

Walisongo: Para wali songo, seperti Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang, dikenal sebagai tokoh yang menyebarkan Islam dengan cara yang damai dan santun. Mereka mengadopsi budaya lokal, berinteraksi dengan tokoh agama lain, dan menghindari paksaan dalam beragama. Ini adalah bentuk awal dari moderasi beragama.

Sinkretisme: Perpaduan antara ajaran Islam dengan kepercayaan lokal melahirkan bentuk Islam yang khas Nusantara, seperti Islam Jawa. Sinkretisme ini menunjukkan bagaimana Islam dapat beradaptasi dengan budaya lokal tanpa kehilangan identitasnya.

Masa Kolonial

Politik Pecah Belah: Kolonialisme Belanda menerapkan politik pecah belah untuk menguasai Indonesia. Mereka mempertentangkan berbagai kelompok, termasuk kelompok agama. Namun, masyarakat Indonesia pada umumnya tetap hidup berdampingan secara damai.

Munculnya Organisasi Keagamaan: Munculnya organisasi-organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi wadah bagi umat Islam untuk memperkuat identitas keagamaan mereka. Namun, kedua organisasi ini juga menunjukkan sikap moderat dalam beragama.

Masa Kemerdekaan

Pancasila: Negara Indonesia yang baru merdeka mengadopsi Pancasila sebagai dasar negara. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menegaskan pentingnya kebebasan beragama dan toleransi antarumat beragama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun