Kepada raga yang terbelit asa
Yang simpang siur menepikan rasa
Berlari menuju kepala penuh dengan benang kusut
Hati yang terlanjur larut
Ada marah yang tengah berdiri tegak memegang pedang
Mengirim lencana merah pada hati tanda siap perang
Mereka tampak sangat garang
Dan aku yang diam ditengah
Ingin keluar tak ada celahÂ
Sebab aku yang menyalakan api
Bermain-main dengan hati
Melawan sadar, sampai ia benar-benar terbakar
Dan perselisihan sengit dimulai
Tamat sudah
Aku salah, aku kalah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!