Di penghujung sore, Senja mulai memperlihatkan keindahan. Di sebuah bangku panjang di tepi pantai Danang duduk termenung. Gelisah. Seperti ada sesuatu yang sedang dipikirkannya. Dan hal itu tidak luput dari pandangan Maya, sahabatnya.
"Hei, bengong melulu dari tadi! Ada apa sih?" Ucap Maya menyentak kan Danang dari lamunan.
Danang tersenyum tipis.
"Nggak ada apa-apa kok." Jawab Danang.
"Bohong. Aku tahu kamu bohong, pasti ada sesuatu kan?Cerita dong! "Kata Maya tak percaya.
Danang tersenyum manis. Ia lalu menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. Sepertinya Ia perlu menata perasaan nya sendiri.
"Aku lagi suka sama seseorang, May. Entahlah yang aku rasakan aku sangat menyayanginya, aku ga ingin kehilangan dia, dan ketika jauh aku selalu merindukannya. Tapi yang buat aku bingung, aku takut untuk mengatakannya pada dia. "
Maya tertawa terbahak-bahak.
"Jadi ceritanya kamu lagi jatuh cinta ya? Cie cie..." Goda Maya sambil mencubit pinggang sahabatnya, membuat wajah Danang merona karena malu.
"Tuh kan kamu malah ngetawain aku gitu." Ucap Danang, memalingkan wajah.
"Iya sori-sori. " Kata Maya sambil menahan tawa.
"Ih, kamu thu nyebelin banget sih. Aku serius ini."