Oleh: Novi Andriani
Universitas Siliwangi
     Jelang PEMILU (Pemilihan Umum) 2024 kita sebagai warga negara Indonesia yang sudah memenuhi syarat, mempunyai hak dan kewajiban memilih calon pemimpin negara yang baru. Memilih calon pemimpin negara tentu tidak asal pilih, rakyat harus benar-benar bijak dalam memilih pemimpin untuk negara. Di dalam sebuah negara, pemimpin merupakan sosok yang sangat berpengaruh, baik buruknya negara tergantung bagaimana cara pemimpin memimpin negaranya. Sebagai salah satu negara demokrasi, Indonesia menunjukan bahwa demokrasi bisa diterapkan di negara yang mempunyai banyak keragaman mulai dari suku, agama dan ras. Demokrasi disini dapat diartikan bahwa rakyat menempati posisi penting yang menentukan arah kebijakan negara. Dalam memilih pemimpin tentu kita harus mengetahui kriteria seoang pemimpin yang baik yang harus kita jadikan seorang pemimpin negara.
      Agama islam memberikan petunjuk melalui Al-Qur'an dan assunah tentang hal yang berkaitan dengan pemimpin. Allah SWT berfirman dalam QS.Al-Baqarah ayat 30
Artinya: " Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirmah kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah dibumi." Mereka berkata, "Apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-mu dan menyucikan nama-mu?" dia berfirman, "Sungguh, aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS.Al-Baqarah, 2:30). Islam memiliki tauladan pemimpin terbaik yang tercermin pada diri Rasulullah SAW. Ketauladanan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Merupakan prinsip terbaik seorang pemimpin, dimana seorang pemimpin harus menjadi contoh bagi para pengikutnya, terdapat dalam QS.AL-Ahzab ayat 21 yang artinya, " Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah SWT dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah SWT." (QS.Al-Ahzab:21). Islam memiliki kriteria khusus dalam memilih seorang pemimpin yang baik dengan sifat dari Rosulullah SAW, yaitu:
- Shidiq, yaitu kebenaran dan kesungguhan dalam sikap, ucapan dan tindakan dalam melaksanakan tugasnya.
- Amanah, yaitu kepercayaan yang menjadikan dia menjaga sebaik-baiknya amanah dari orang-orang yang dipimpinnya terutama dari Allah SWT.
- Tabligh, yaitu penyampaian secara jujur dan bertanggung jawab atas segala tindakan yang diambilnya.
- Fathonah, yaitu kecerdasan, berbicara dan handal yang melahirkan kemampuan menghadapi dan menanggulagi persoalan yang muncul (Supriani et al., 2022).
Memilih pemimpin yang baik tentu tidak boleh asal dalam memilihnya, rakyat harus mengetahui kriteria seorang pemimpin yang baik sebelum memilih pemimpin negara. Jangan tergoda dengan suapan yang mereka berikan ketika mereka sedang melakukan kampanye, tetapi kita harus melihat apakah janji yang mereka buat untuk negara ini benar-benar nyata atau hanya sebatas popularitas semata. Negara Indonesia membutuhkan sosok pemimpin seperti halnya Rosulullah Saw. Yang memiliki sifat shidiq, amanah, tabligh dan fathonah. Untuk itu bijaklah dalam memilih seorang pemimpim bagi masa depan bangsa dan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H