Pada dunia yang penuh dengan gaduh
Tersisip jutaan jiwa yang di rengkuh dinginnya dunia sembari mengaduh
Derap langkah lari pun kian terdengar jelas bagai genderang perang yang sedang di tabuh.
Satu per satu dari mereka perlahan mulai mencoba menengadah
Sembari berupaya menyekap sisa-sisa kuntum mawar yang merekah
Mereka tidak ingin mati di tikam oleh perasaan bersalah.
Maka,mereka yang dahulu di kekang pada ketidakberdayaan
Sekonyong-konyong memberontak terhadap kesunyian
Berdarah dan lebam demi menuntut apa yang patut untuk di perjuangkan
Dari apa yang selama ini telah terpenjarakan.
Kini lampu-lampu redup di jalanan perlahan terang benderang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!