Menurut Durkheim fakta sosial bersifat ekternal atau di luar dari individu, yang mana hal ini mengandung tata cara bertindak, berpikir, dan merasanya seorang individu (Sari, 2021 : 27). Â
Sehingga antar individu akan saling memengaruhi dalam setiap tindakan yang terjadi dalam masyarakat atau sebuah instansi tertentu.Â
Bagi Durkheim setiap individu merupakan satu kesatuan yang utuh, saling menyeimbangkan, dan saling terjalin keberfungsian antar masing-masing individu.
Sebagaimana yang Durkheim ungkapkan mengenai fakta sosial, maka hal ini masih sangat relevan untuk dikaitkan dengan dunia pendidikan.Â
Semua tenaga kependidikan, pendidik, peserta didik, orang tua, dan masyarakat memiliki perannya sendiri, tetapi memiliki keterkaitan diantaranya untuk dapat mencapai tujuan dari pendidikan.Â
Termaksud pada masa pandemi, kegiatan belajar seketika berubah dan diusahakan untuk berinovasi agar tidak terjadi disfungsi pada sistem pendidikan.Â
Telah diketahui bahwasanya pembelajaran jarak jauh mengandalkan aplikasi online untuk terlaksananya pembelajaran virtual.Â
Perlahan kegiatan belajar online menjadi sangat lekat dalam pendidikan, tetapi saat angka covid telah menurun dan dirasa dapat memulai babak baru maka pembaharuan dalam pembelajaran coba dilakukan. Adaptasi untuk dimuka kembalinya kegiatan belajar di sekolah adalah dengan adanya sistem blended learning.Â
Fakta sosial Durkheim menjelaskan bahwa dengan adanya blended learning maka integrasi dalam pendidikan akan mewujudkan teori fungsional yang dimaksud.
Selain dari internal yang membuat fasilitator dan peserta didik dapat melakukan interaksi dalam menjalankan pembelajaran, blended learning juga dapat dilihat dari ekternal.Â
Pada fungsinya pendidikan adalah wadah untuk mendewasakan individu agar dapat menjalankan hidup dan diterima masyarakat.Â