Mohon tunggu...
Noviana MegaSaputri
Noviana MegaSaputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa, saya tertarik untuk menulis artikel mengenai isu sosial yang terjadi di masyarakat, kesehatan, dan juga life style.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingkah Kesehatan Mental Bagi Mahasiswa?

8 November 2023   16:30 Diperbarui: 9 November 2023   17:59 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taukah anda bahwa angka kematian mahasiswa akibat kasus bunuh diri di Indonesia akhir-akhir ini semakin meningkat? Pada Oktober 2023 setidaknya sudah ada tiga kasus bunuh diri yang terjadi mahasiswa di Indonesia. Awal  Oktober 2023 mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisial SM berusia 18 tahun nekat mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 4 Gedung Y Unires UMY. Seminggu setelah terjadinya kasus bunuh diri mahasiswa UMY kembali terjadi lagi kasus bunuh diri mahasiswa, dalam 2 hari terdapat 2 kasus bunuh diri mahasiswa yang terjadi di Semarang. Pada tanggal 10 Oktober 2023 pengunjung Mall Paragon dikejutkan dengan jatuhnya wanita yang berinisial NJW berusia 20 tahun yang diketahui merupakan mahasiswi Universitas Negeri Semarang. Korban diduga sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari lantai 4 Mall Paragon, Semarang. Sehari setelah terjadinya kasus bunuh diri di Mall Paragon, mahasiswi semester akhir Universitas Dian Nuswantoro berinisial EN berusia 25 tahun ditemukan tewas di dalam kamar kos dengan keadaan mulut berbusa, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan namun ditemukan obat cair dalam botol di dekat korban dan juga botol miras kosong. 

Dari ketiga kasus bunuh diri mahasiswa yang terjadi di bulan Oktober bukan merupakan kasus yang baru karena kasus yang serupa sudah sering terjadi di beberapa bulan bahkan beberapa tahun sebelumnya.
Terdapat hubungan antara kesehatan mental dan kasus bunuh diri mahasiswa. Trend meningkatnya kasus bunuh diri dan perilaku menyakiti diri sendiri di kalangan mahasiswa perlu mendapatkan perhatian yang lebih serius. Kementrian Kesehatan Indonesia melaporkan bahwa jumlah kasus bunuh diri telah meningkat menjadi 826 kasus, dan gangguan kesehatan mental menjadi salah satu faktor penyebabnya. Studi menunjukkan bahwa depresi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi ide bunuh diri. Depresi terjadi dikarenakan beberapa faktor pemicu seperti rasa trauma atas kejadian yang terjadi di masa lalu, tekanan berlebih, dan juga stress yang terjadi dalam jangka panjang. Berdasarkan penelitian internasional, isu kesehatan mental mahasiswa juga menjadi permasalahan utama di berbagai negara. Hal ini dikarenakan peramasalahan kesehatan mental dapat mempengaruhi konsentrasi mahasiswa dalam belajar dan bersosialisasi.


Dari ketiga kasus diatas kita dapat mengambil pelajaran bahwa menjaga kesehatan mental itu penting bagi mahasiswa. Penyebab terjadinya kasus bunuh diri pada mahasiswa sangat bervariasi pada setiap individu, diantaranya karena masalah kesehatan mental seperti kesulitan belajar dan gangguan kecemasan, permasalahan antara orang tua dengan anak yang kurang baik sehingga berdampak pada psikis mahasiswa, kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan baru dan permasalahan sosial yang buruk, kurangnya kesadaran individu akan pentingnya menjaga kesehatan mental, gen-z yang tidak tahan terhadap tekanan khususnya di dunia perkuliahan, kurangnya dukungan sosial dari orang-orang terdekat, dan juga masalah keuangan. Bunuh diri sebenarnya bisa dicegah, namun munculnya stigma masyarakat bahwa ide bunuh diri berkaitan dengan masalah keimanan dan bepikir bahwa orang yang bunuh diri memiliki iman yang lemah hal tersebut menjadi tantangan dalam kita mengedukasi masyarakat tentang kesehatan mental. Maka dari itu salah satu bentuk kepedulian kita terhadap masalah kesehatan mental adalah dengan mematahkan stigma negatif mental health yang berkembang di masyarakat.


Berdasarkan penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa penting untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan mental di kalangan mahasiswa, memberikan kemudahan akses pada layanan kesehatan mental, serta memberikan dukungan sosial dalam meningkatkan literasi kesehatan mental untuk dapat membantu mencegah ide bunuh diri di kalangan mahasiswa, memberikan edukasi kepada orang tua dan orang-orang terdekat untuk saling menjaga kesehatan mental satu sama lain. Kita juga harus peka terhadap lingkungan sekitar apabila melihat perilaku seseorang yang mencurigakan dan mengarah ke ide bunuh diri segera lakukan pendekatan persuasif, apabila hal tersebut tidak membantu segera konsultasi ke psikolog. Selain itu kampus juga memiliki peran yang penting dalam pencegahan kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa seperti memfasilitasi mahasiswa dengan program pendampingan, konseling mahasiswa, dan juga informasi mengenai kesehatan mental, hal tersebut dilakukan untuk mencegah terus terulangnya kasus yang serupa sehingga dapat menurunkan angka kematian akibat bunuh diri mahasiswa di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun