Namun, ada kejadian tragis yang pernah menimpa dua warga pendatang lainnya. Dan Bang Soni salah satu yang terlibat disitu.
Singkat cerita, ada seorang pendatang, sebut saja namanya Pak Jojo dan Pak Adi, yang pada saat itu Pak Jojo mengajak Pak Adi mencari ikan di sungai itu. Mereka pun akhirnya mencari ikan dengan menggunakan jala. Karena kebetulan saat itu sungai sedang surut, mereka memutuskan untuk berenang di sungai.
Ketika sedang berenang dan sudah berada di tengah-tengah sambil mencari ikan, tiba-tiba mereka terkejut ketika arus sungai yang semula tampak tenang dan surut itu tiba-tiba deras. Mereka pun keseret.
Pak Adi pun melihat sosok anak kecil yang menarik kaki Pak Jojo. Pak Adi pun berniat menolongnya, namun Pak Jojo tenggelam. Pak Adi pun setengah tubuhnya berada di air dan dia dalam posisi berdiri seperti tubuhnya yang tertancap di air.
Hingga malam, Pak Adi masih berada di tengah sungai, Bang Soni dan teman-temannya yang pada saat itu melihat secara langsung keadaan Pak Adi mengatakan bahwa wajah Pak Adi sudah sangat pucat.
Akhirnya, Pak Adi pun diselamatkan oleh Bang Soni dan juga teman-teman Ban Soni, meskipun butuh sekali perjuangan untuk menolong Pak Adi karena ternyata pak Adi pun kakinya seperti tertancap di dasar sungai karena ditarik oleh sosok anak kecil. Setelah diselamatkan, Pak Adi pun menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Berita tenggelamnya Pak Jojo pun menyebar ke masyarakat setempat, semua orang sibuk mencari keberadaan Pak Jojo namun tidak menemukan. Sampai keesokan harinya, masih dilakukan pencarian di seluruh sungai itu.
Tiba-tiba Pak Jojo pun ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan dengan tubuh yang sudah mengenaskan. Dan masyarkat setempat mengatakan bahwa Pak Jojo ini dianggap dihukum oleh leluhur.
Karena sudah berkali-kali mereka mencari di titik itu, namun tidak ditemukan. Tiba-tiba mayat dari Pak Jojo ditemukan di titik dimana sudah banyak orang mencarinya disitu. Secara logika ini tidak masuk akal.
Apa yang terjadi dengan pak Jojo ini juga sebagai pelanggaran yang tidak tertulis di kampung itu. Jadi, sungai yang berada di kabupaten tersebut dianggap sakral, sehingga tidak ada yang berani berenang di sungai itu.
Menurut Dina, memancing dengan menggunakan jala juga tidak umum dilakukan di kampung itu. Itulah sebabnya Pak Jojo mengalami musibah karena melanggar aturan adat istiadat atau tradisi setempat.
Itulah contoh dari kapuhunan. Namun, tentu saja banyak sekali jenis-jenis kapuhunan dan contoh kapuhunan yang pernah dialami oleh masyarkat dayak.