Mohon tunggu...
Novia Nanda Putri
Novia Nanda Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Suka Menulis!

Semoga semua tulisan yg kutuangkan disini seperti kopi, semua orang bisa menikmatinya. 🤍

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tanpa Disadari, 5 Tanda Kamu Punya Penyakit Hati, Iri Dan Dengki!

22 Januari 2025   07:27 Diperbarui: 22 Januari 2025   07:27 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit hati, iri dan dengki adalah perasaan negatif yang ada dalam hati yang dapat mempengaruhi pikiran, perilaku dan hubungan sosial dengan orang lain. Penyakit hati ini juga tidak kalah bahayanya seperti penyakit fisik/medis.

Penyakit hati, iri dan dengki ini sering kali tidak disadari. Karena memang penyakit ini bersifat halus dan tersembunyi. Namun, ada beberapa tanda yang dapat membuat kamu mengenali apakah kamu terkena penyakit hati ini.

1. Merasa Tidak Puas Dengan Diri Sendiri.
Jika kamu merasa tidak puas dengan pencapaian dan kebahagiaanmu sendiri, dan selalu membandingkan diri kamu dengan orang lain. Maka itu bisa menjadi tanda kamu memiliki penyakit hati.

Karena hal ini, kamu akan merasa tidak pernah bersyukur dengan hidupmu, dengan potensi yang kamu miliki, dengan kebahagiaan yang telah Tuhan berikan,dan kamu akan selalu fokus dengan kehidupan orang lain. Kamu selalu mengira bahwa kehidupan orang lain lebih menarik dan lebih bahagia daripada dirimu sendiri.

Menurut Teori Humanistik, psikolog dari Amerika, Carl Rogers, mengatakan bahwa "kekurangan penghargaan diri dan kebutuhan akan pengakuan menyebabkan iri dan dengki."

2. Sulit Menerima Kebahagiaan Orang Lain.

Tanda jika kamu memiliki penyakit hati, yaitu iri dan dengki adalah, dengan kamu merasa kesal dan cemburu dengan kebahagiaan orang lain, atau merasa senang melihat orang susah, dan susah melihat orang senang. 

Misalnya, saat temanmu bahagia dengan pasangan atau keluarganya atau sukses dengan pencapaian-pencapaiannya, kamu akan merasa tidak senang, hatimu terasa penuh kebencian dan sangat cemburu melihat orang lain bahagia.

3. Menghakimi Orang Lain.
Menghakimi orang lain tanpa alasan yang jelas adalah tanda bahwa kamu memiliki penyakit hati, iri dan dengki. Jika dalam hati mu ada perasaan negatif ini, maka kamu akan selalu menganggap orang lain salah dan tidak pantas. 

Kamu bukan hanya mengkritik orang lain karena  kesalahannya, bahkan terkadang orang lain tidak melakukan kesalahan apa pun, namun kamu menghakiminya, bahkan terkadang berbicara buruk tentang orang lain.

Misalnya, saat ada teman kamu yang sudah berdandan cantik dengan make-up nya, bukannya kamu memujinya, namun kamu dengan penyakit hatimu ini, menghakiminya dengan mengatakan bahwa make-up nya tidak cocok di wajahnya atau dengan perkataan buruk lainnya. 

Bagi orang yang punya penyakit hati, iri dan dengki akan menganggap hal ini sepele, namun, bagi orang lain yang dihakimi tanpa alasan yang jelas akan membuatnya sakit hati. 

Bahkan sampai ada yang mengalami penyakit mental gara-gara lingkungannya selalu mempunyai sifat-sifat negatif seperti ini yang jarang disadari oleh mereka sendiri, yang tidak pernah menjaga perasaan orang lain.

Penyakit hati,iri dan dengki ini terjadi karena di dalam hati kamu merasa tidak bahagia, selalu cemburu, dan kesal.

4. Denial (penyangkalan).

Orang yang punya penyakit hati, iri dan dengki seringkali menggunakan denial atau penyangkalan sebagai mekanisme pertahanan psikologis.

Tanda-tanda denial pada orang iri dan dengki adalah mengabaikan atau menolak kritik, selalu merasa benar, selalu mengalihkan kesalahan kepada orang lain, dan menggunakan justifikasi atau pembenaran, atau biasanya tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.

Bahkan jika kamu punya penyakit hati, iri dan dengki ini, terkadang kamu selalu menganggap diri kamu bahagia seperti orang-orang, kamu selalu memamerkan kebahagiaanmu di media sosialmu atau dimana pun.

Dan pada akhirnya kamu akan merasa bahwa dirimu tidak bahagia seperti kebahagiaan yang dirasakan orang lain. Ya, karena kebahagiaanmu itu fake, bukan benar-benar kebahagiaan di dalam dirimu.

5. Stuck in the past.
Saat kamu masih terjebak di masa lalu, itu bisa jadi tanda kamu punya penyakit hati, iri dan dengki. Jika masa lalu kamu masih mengganjal dalam dirimu, itu akan menghambat pertumbuhan dan pengembangan dirimu.

Ibaratnya, luka di hatimu itu belum sembuh, tetapi kamu tidak berusaha untuk menyembuhkannya, sehingga luka itu akan semakin parah. Akhirnya, timbullah penyakit hati ini. 

Karena luka di dalam hati kamu belum sembuh, sehingga energi yang kamu bagikan kepada orang lain adalah energi-energi negatif. Tanpa disadari, kamu memancarkan energi negatif ke orang orang sekitar kamu.

Cobalah untuk memaafkan orang lain, dan sembuhkan luka di masa lalu. Kamu tidak akan pernah berkembang jika masih terjebak dalam masa lalu. 

Setelah kamu berdamai dengan masa lalu atas segala kekecewaan, misalnya saat kamu pernah disakiti seseorang atau mengalami trauma, tanpa disadari, kamu akan merasakan perubahan positif dalam dirimu.

Itulah tanda-tanda jika kamu mempunyai penyakit hati, iri dan dengki.

Jika kamu mempunyai tanda-tanda tersebut, jangan menyangkal, terima, dan akui diri kamu dahulu, dan berusahalah untuk mengatasi hal tersebut. Fokuslah pada diri kamu sendiri, berhentilah untuk membandingkan diri kamu dengan orang lain, karena itu tidak akan pernah cukup.

Kamu punya potensi dan punya bakat, jadi kembangkan bakat serta potensi yang ada di dalam diri kamu, atau fokuslah pada pencapaian kamu dan ikutilah kegiatan- kegiatan yang positif.

Terimalah juga kekurangan diri kamu, dan terus fokus dengan kelebihan kamu, yang tidak kalah penting adalah berusahalah untuk memahami atau berempati dengan perasaan orang lain. Jangan terus menghakimi orang lain.

Jika kamu bisa mengatasi penyakit hati, iri dan dengki ini, kamu akan merasakan energi positif yang memancar dari dalam dirimu. Ini juga bisa menjadi terapi kesehatan mental kamu, dan kamu akan merasakan ketenangan jiwa dalam diri kamu. 

Dan juga fokuslah untuk meningkatkan jiwa spiritual kamu, agar kamu bisa membersihkan hati kamu. Karena hati yang bersih adalah hati yang sehat.

Kamu juga akan bahagia ketika melihat orang lain bahagia. Kamu tidak pernah merasa cemburu atau iri dengan pencapaian dan kebahagiaan orang lain. 

Kamu bahkan akan selalu memberikan semangat dan dukungan kepada orang-orang sekitarmu. Hal ini juga akan membuat hubungan sosialmu menjadi lebih baik dengan orang-orang. Dan pastinya, kamu akan lebih bahagia dan

be a positive person.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun