Mohon tunggu...
dr Noviana Joenputri
dr Noviana Joenputri Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Umum

Vegetarian Tertarik Ilmu Penyakit Dalam

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketahui Gejala Keracunan Makan Ikan

14 Januari 2020   19:27 Diperbarui: 14 Januari 2020   19:29 2226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa orang mengaku pernah mengalami alergi akibat makan ikan. Namun, gejala yang terjadi pada orang tersebut mungkin saja bukan merupakan alergi ikan. 

Alergi ikan dan keracunan ikan terkadang memiliki gejala yang mirip sehingga sulit dibedakan. 

Gejala yang biasanya muncul seperti kemerahan pada wajah, bentol-bentol di seluruh tubuh disertai rasa gatal, bengkak pada kelopak mata dan bibir, mual muntah, diare, berdebar, napas terasa berat, bahkan bisa mengalami pingsan setelah 30-60 menit mengkonsumsi ikan. 

Jenis ikan yang sering menyebabkan keracunan adalah keluarga Scombridae, contohnya adalah ikan tuna dan tongkol. Kedua jenis ikan ini sering dikonsumsi sehari-hari oleh warga di Indonesia. 

Keracunan ini dapat terjadi karena pengolahan atau penyimpanan ikan yang kurang tepat. Ikan sebaiknya disimpan pada suhu dibawah atau sama dengan nol derajat Celcius. 

Jika ikan disimpan pada suhu diatas 4 derajat Celcius, kondisi ini menguntungkan bagi pertumbuhan bakteri yang ada pada daging ikan, yang nantinya dapat menghasilkan suatu zat yang disebut histamin. 

Histamin dalam konsentrasi tinggi di dalam daging ikan inilah yang akan menyebabkan gejala mirip alergi pada orang yang mengkonsumsinya.

Pasalnya, keberadaan histamin yang tinggi di dalam daging ikan tidak akan mengubah warna, bentuk, bau, maupun rasa pada ikan, sehingga secara kasat mata, ikan tampak normal. 

Selain itu histamin ini juga tahan terhadap berbagai proses pengolahan ikan seperti pemanasan, pembekuan, pengasapan, bahkan pengalengan. Namun, tidak perlu khawatir. 

Menurut literatur, keracunan ikan ini biasanya menunjukkan gejala yang ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 12 sampai 48 jam. Meskipun beberapa kasus dilaporkan dapat terjadi reaksi yang berat. 

Jika pasien pernah mengalami keluhan serupa saat mengkonsumsi jenis ikan yang sama, kemungkinan besar reaksi tersebut adalah reaksi alergi. 

Namun, jika sebelumnya pasien pernah mengkonsumsi jenis ikan yang sama, namun tidak pernah mengalami gejala-gejala tersebut, kemungkinan besar pasien tersebut mengalami keracunan ikan.

Jika terjadi suatu kejadian keracunan ikan, sebaiknya dicari tahu darimana penjual makanan mendapat pasokan ikan tersebut agar mencegah terjadinya keracunan yang lebih luas lagi di masyarakat. 

Jadi, untuk mencegah terjadinya keracunan ikan ini, perlu diperhatikan teknik penyimpanan dan pengolahan ikan yang tepat.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.

Salam sehat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun