Dari data pengamatan tersebut susunan rantai makanan di ekosistem sawah jagung ini dapat dibagi menjadi:
- Daun tanaman jagung (produsen) dimakan oleh ulat yang berperan sebagai konsumen pertama, setelah itu ulat dimakan oleh burung pipit sebagi konsumen kedua, burung pipit dimakan oleh ular (sebagai konsumen ketiga.
- Daun tanaman jagung dimakan oleh ulat, kemudian ulat dimakan oleh ayam sebagai konsumen kedua, kemudian ayam dimakan oleh ular sebagai konsumen ke 3.
- Daun tanaman jagung dimakan oleh belalang, belalang dimakan oleh ayam , ayam dimakan oleh ular
- Daun tanaman jagung dimakan oleh belalang, belalang dimakan oleh burung pipit, burung pipit dimakan oleh ular.
- daun tanaman jagung dimakan oleh belalang, belalang dimakan oleh belalang sembah( yang kita ketahui bahwa belalang sembah dapat memakan serangga-serangga yang lebih kecil bahkan seukuran dengannya), belalang sembah dimakan oleh ayam, ayam dimakan oleh ular.
- Daun tanaman jagung dimakan oleh belalang. belalang dimakan oleh kadal, kadal dimakan oleh ular.
- Daun tanaman jagung  dimakan oleh belalang, belalang dimakan oleh belalang sembah, belalang sembah dimakan oleh burung pipit, burung pipit dimakan oleh ular.
- Daun tanaman jagung dimakan oleh ulat, ulat dimakan oleh belalang sembah, belalang sembah dimakan oleh burung pipit, burung pipit dimakan oleh ular.
kesimpulan dari study lapangan ini adalah dari beberapa makhluk hidup saja bisa menjadi banyak susunan rantai makanan dan jaring jaring makanan. Diperlukan adanya keseimbangan didalam rantai-rantai makanan ini agar keadaan ekosistem tetap seimbang sehingga tidak merugikan makhluk hidup lain. Pelestarian lingkungan juga sangat di perlukan agar kelak anak cucu kita dapat menikmati alam seperti yang kita rasakan saat.
Penulis:Â
- Noviana Sekar Damayanti (212180129)
- Ira Herawati Widyasari Pusp0rini (212180143)
- Kunto Wibisono (212180125)
Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan, Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasa, Semester 1 Kelas D
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H