Mohon tunggu...
Noviana Pm
Noviana Pm Mohon Tunggu... Mahasiswa - anak goa

Dark

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN 36 UNISNU Jepara 2022: Upaya Optimalisasi Entrepreneurship UMKM Kerupuk Seafood Menunjang Perekonomian di Desa Tempel, Demak

6 September 2022   11:10 Diperbarui: 6 September 2022   11:24 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN 36 UNISNU JEPARA: Upaya Optimalisasi  Entrepreneurship Pada UMKM Kerupuk Seafood Guna Menunjang Perekonomian di Desa Tempel Kecamatan Wedung Kabupaten Demak

 

Wisnu Nor Cahyo1) , Novita Putri Mardiana2), Sindy Aulia Octaviana3), Khoirul Muslimin, S.Sos.I, M.I.Kom4)

1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara,    

2 Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

3 Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

4 Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Email : wisnunorcahyo.05@gmail.com1_ 

Novitaputri2620@gmail.com2 , _Sindyaulia0210@gmail.com3, _muslimin@unisnu.ac.id4  

 

ABSTRAK

Salah satu permasalahan yang terjadi pada masyarakat desa tempel Kecamatan Wedung Kabupaten Demak ini karena kurangnya minat warga terhadap perkembangan UMKM di desanya, saa ini hanya ada pengusaha yang masih aktif sampai sekarang yakni Kerupuk seafood milik Ibu Rohayati, kerupuk  yang berbahan dasar dari jenis ikan ini masih membutuhkan perhatian khusus terhadap proses perkembangannya, seperti penggunaan alat yang masih sangat sederhana menggunakan lilin, serta pengemasan produk yang masih kurang menarik dan masih banyak lagi. Sehingga diperlukannya perkembangan serta inovasi terbaru untuk  dapat mengembangkan produk kerupuk ini menjadi lebih menarik lagi. Tujuan dilakukannya  observasi di rumah mitra yakni dapat mengetahui beberapa permasalahan yang terjadi sehingga nantinya kita dapat membantu perkembangan mitra untuk kedepannya seperti membantu dalam pembuatan logo mitra, memberikan bantuan berupa alat pres plastic, memberikan penampilan kemasan yang lebih menarik serta memperluas pemasaran produk

Kata kunci: Perkembangan, Produk, kerupuk, desa Tempel

PENDAHULUAN 

Desa Tempel merupakan desa di kecamatan Wedung, Demak, Jawa Tengah Indonesia. Perbatasan Desa Tempel yaitu sebelah utara berbatasan dengan Desa Jetak, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Pasir, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Kenduren, serta di sebelah barat berbatasan dengan Desa Bungo.

Dalam perkembangan perekonomian nasional, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) memiliki kontribusi yang sangat penting tentunya untuk keberlangsungan hidup masyarakat . Namun, sedikit dari masyarakat desa Tempel yang berprofesi sebagai pengusaha khususnya dibidang UMKM karena sebagian penduduknya bekerja sebagai buruh Tani dan dapat dilihat dari kondisi daerah tersebut juga memiliki tanah yang cukup luas jika dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Mayoritas warga desa Tempel sendiri bermata pencaharian sebagai petani bawang dan padi. Namun, terdapat juga perkembangan UMKM berupa Kerupuk Seafood dimana pengelolaan kerupuk ini berbahan dasar dari beberapa jenis ikan yang didapat dari perairan daerah tersebut. (Wikipedia, 2020).

Perkembangan UMKM yang berada di desa Tempel ini memiliki produksi UMKM makanan ringan yang bernama "Kerupuk Cuwentil" (kerupuk yang terbuat dari seafood) yang dikelola oleh Ibu Rohayati Bersama suaminya. Produk kerupuk ini sudah berdiri sekitar 2 tahun yang lalu. Adapun bahan dasar yang digunakan untuk memproduksi kerupuk ini yaitu menggunakan beberapa jenis ikan seperti; ikan tongkol, ikan tengiri, cumi-cumi, kerang, dan sejenis ikan lainnya yang bisa dijadikan sebagai bahan dari pembuatan kerupuk. Pembuatan kerupuk seafood ini sebenarnya masih menyesuaikan kondisi alam karena ada beberapa jenis ikan yang susah didapatkan atau masih musiman. Adapula kendala yang juga sering terjadi ketika proses pengeringan/penjemuran yang masih mengandalkan panas matahari langsung sehingga, ketika cuaca sering hujan maka pembuatan kerupuk ini akan mengalami kesulitan.

METODE

  • Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitataif. deskriptif ini juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi (Nrbuko, 2007).
  • Metode penelitian, Metode yang digunakan adalah study kasus yaitu proses pengumpulan data untuk mengetahui kondisi dari mitra, baik secara langsung maupun tidak langsung.
  • Teknik penelitian
  • Observasi, (participant Observation), penelitian ini terlibat langsug dalam kegiatan sehari-hari dari awal proses pembuatan krupuk hingga proses jadinya krupuk yang siap untuk dipasarkan
  • Wawancara Terbuka
  • Dokumentasi
  • Analisis Data
  • Dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan menurut Miles dan Huberman (1984) dalam Suprayogo dan Tobroni (2001, h. 192):
  • Pengumpulan data, adalah proses mengumpulkan data digunakan untuk mendukung hasil penelitian.
  • Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan lapangan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari data yang telah terkumpul Tim KKN Unisnu Jepara Kelompok 36 Desa Tempel telah mendampingi salah satu kegiatan mitra yang ada di desa Tempel Rt 01 Rw 02 Kecamatan Wedung Kabupaten Mitra tersebut bergerak dibidang UMKM makanan ringan yaitu kerupuk cuwentil yang dikelola oleh Ibu Rohayati selaku pemilik UMKM kerupuk seafood didesa Tempel. Kerupuk seafood ini memproduksi berbagai macam jenis ikan diantaranya yaitu kerupuk tongkol, tengiri, cumi-cumi, kerang, dan sejenis ikan lainnya yang bisa dijadikan kerupuk oleh mitra tersebut.

  • Permasalahan yang terjadi pada Mitra Kerupuk Seafood :
  • Bahan Baku masih terbatas dan musiman seperti kerang, ikan-ikan, cumi-cumi dan lain-lain.
  • Produksi; Peralatan masih sederhana, masih menggunakan cara tradisional/manual.
  • Proses; Tempat belum tertata dengan baik sehingga saat proses pembuatan masih mengalami kendala, sehingga membutuhkan waktu lebih lama (karena musiman)
  • Manajemen; Manajemen produksi masih kurang karena belum terorganisasi dengan baik (Enterprise), sumber daya (Resource) kompetensi keahlian masih kurang, proses produksi masih sederhana sehingga menimbulkan kurangnya daya Tarik pembeli
  • SDM Keterampilan masih terbatas dan Sumber Daya Manusia masih kurang.
  • Pemasaran; Kondisi pemasaran belum memiliki pasar yang tetap. Selama ini pemasaran yang masuk hanya dari masyarakat sekitar
  • Finansial; Permasalahan finansial meliputi : sumber-sumber modal, pembelanjaan, dam hasil usaha. Dalam UMKM ini sumber modal usaha berasal dari pemilik/modal.
  • Solusi Pemasaran Kerupuk seafood adalah:
  • Solusi yang ditawarkan dari kelompok KKN 36 kepada mitra KKN yaitu Kerupuk Seafood Cuwentil dengan harapan solusi yang ditawarkan dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh mitra produktif antara lain:

  • Tabel 1
  • Permasalahan dan solusi

No

Permasalahan Mitra Kerupuk Seafood

Solusi yang ditawarkan

1

Kurangnya Inovasi Produk

Membantu mengembangan inovasi produknya dengan berbagai jenis rasa ikan.

2.

pemberian label yang menjadi ciri khas produk

Membuatkan logo / label pada kemasan serta bembuatan benner tepat didepan rumah mitra agar menjadi daya Tarik pembeli

3.

Pengemasan dan peralatan produksi  yang masih sederhana

Membantu mengembangan pengemasan secara estetik biar menarik pelanggan dan mengganti pengemasan yang semula menggunakan lilin diganti menggunakan alat sealer/press.

4.

Pemasaran yang kurang luas

Membantu memperkenalkan produk kerupuk seafood melalui melalui media offline seperti dipasarkan diminimarket dll. Dan pemasaran secara online melalui media sosial seperti Instagram media sosial seperti instagram, marketplace facebook dan lainnya. Berikut akun instagram kerupuk seafood yaitu @kerupukcuwentil_.

  • Luaran
  • Luaran pengabdian yang dihasilkan selama melaksanakan pengabdian kepada kelompok Tim KKN Kelompok 36 Desa Tempel bersama mitra yang memproduksi kerupuk seafood sebagai berikut ini:
  • Pengembangan inovasi produk dan jenis rasa kerupuk seafood.
  • Pengembangan pengemasan secara cepat dan estetik biar menarik pelanggan.
  • Pembuatan logo pada label produk kerupuk seafood

    • Pengembangan pemasaran dilakukan secara online dan offline.

  • Berikut Hasil Dokumentasi Bersama Mitra UMKM Kerupuk Seafood :

    whatsapp-image-2022-09-06-at-11-01-19-1-6316c77b301a1c325b3fb902.jpeg
    whatsapp-image-2022-09-06-at-11-01-19-1-6316c77b301a1c325b3fb902.jpeg
    •  
    • KESIMPULAN
    • Kerupuk cuwentil adalah produk lokal yang berasal dari desa Tempel-Wedung-Demak. Usaha tersebut merupakan usaha perseorangan yang dimiliki oleh Ibu Rohayati dengan satu karyawan yang masih aktif yaitu suaminya sendiri. Masalah yang terdapat pada perusahaan tersebut antara lain kurangnya inovasi produk, pengemasan dan peralatan produksi  yang masih sederhana, pemasaran yang kurang luas. Dalam tiga hal tersebut kami telah memberikan solusi antara lain membantu mengembangan inovasi produknya dengan berbagai jenis rasa, membantu mengembangan pengemasan secara estetik biar menarik pelanggan dan mengganti pengemasan yang semula menggunakan lilin diganti menggunakan alat sealer/press, membantu memperkenalkan produk kerupuk seafood melalui media sosial seperti instagram, marketplace facebook dan lainnya, dan juga melalui media offline seperti dipasarkan di minimarket.

    • UCAPAN TERIMA KASIH
    • Rasa syukur kehadirat Allah SWT. Berkat limpahan dan rahmat-nya, sehingga penyususnan artikel pengabdian ini telah selesai tak lupa juga kepada para pihak yang telah memberikan bimbingan, pengarahan serta pemikiran dalam penulisan ini terutama kepada:
    • Lembaga  Penelitian  dan  Pengabdian Masyarakat  (LPPM)    Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara  sebagai  penyelenggara kegiatan pengabdian ini;
    • Bapak Khoirul Muslimin, M.I.Kom  selaku dosen pembimbing lapangan yang  telah  mendampingi  dengan memberikan  arahan  dan  dukungan dalam pelaksanaan kegiatan KKN;
    • Ibu Rohayati selaku mitra kerja serta pemilik usaha kerupuk seafood "cuwentil" yang telah membuka kesempatan kepada kami untuk memberikan saran serta masukan;
    • Donatur yang bersedia ikut mensukseskan program kerja kegiatan KKN;
    • Karang taruna, ibu -- ibu PKK,  anak -- anak, dan seluruh warga desa Tempel yang  telah  berpartipasi  dan memberikan  respon  positif  sehingga kegiatan KKN ini dapat tercapai sesuai tujuan;
    • Semua  pihak  yang  telah  membantu dalam  pelaksanaan  kegiatan  ini  yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

    • DAFTAR PUSTAKA
    • Hafsah, M. J. (2004). Upaya pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM). Jurnal Infokop Nomor, 25.
    • Jauhari, J. (2010). Upaya pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) dengan memanfaatkan e-commerce. JSI: Jurnal Sistem Informasi (E-Journal), 2(1).
    • Kothari, C. R. (2004). Research methodology: Methods and techniques. New Age International.
    • Somantri, G. R. (2005). Memahami metode kualitatif. Makara, Sosial Humaniora, 9(2) 57
    • upaya pemerntah mengajukan UMKM https://www.bkpm.go.id_ diakses sabtu, 3 september 2022
    • Yulita, Zakil Wardani, DKK. 2018. Pemberdayaan Masyarakat Miliran,: Artikel KKN Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun