Mohon tunggu...
NOVIA FITRI ZAHROH UINJKT
NOVIA FITRI ZAHROH UINJKT Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepribadian Peserta Dididk

4 Januari 2024   05:33 Diperbarui: 4 Januari 2024   05:36 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Kepribadian Peserta Didik (sumber gambar: pribadi).

         

          Manusia atau individu merupakan makhluk hidup yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Setiap individu tentunya memiliki karakteristik bawaan dan juga karakteristik yang diperoleh dari lingkungan. Perbedaan individu pada umumnya adalah hal-hal yang berkaitan dengan psikologi tiap individu. Terdapat beberapa  perbedaan antar individu, yaitu perbedaan kognitif, perbedaan kemampuan berbahasa, perbedaan kemampuan motorik, perbedaan latar belakang, perbedaan bakat, perbedaan kesiapan akademik, perbedaan jenis kelamin dan gender, perbedaan kepribadian, dan perbedaan gaya belajar.

          Kepribadian seseorang dapat diungkapkan melalui perasaan, gagasan, sikap, keinginan, dan perilaku. Pengertian kepribadian menurut M.A.W. Brower adalah corak tingkah tingkah laku sosial yang terdiri dari corak kekuatan, dorongan, opini, dan sikap seseorang. Sedangkan John F. Cuber mendefinisakan kepribadian adalah keseluruhan sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah cara umum seseorang untuk merespons dan berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian juga sering kali digambarkan sebagai kualitas khas seseorang.

         Setiap orang mempunyai kepribadian yang unik. Kepribadian menjadi landasan pembentukan karakter anak. Meskipun anak kembar sekalipun pasti mempunyai beberapa perbedaan di antara mereka, tidak ada dua anak yang dilahirkan sama persis. Kepribadian memiliki peran besar saat individu merespon sesuatu, termasuk dalam proses pembelajaran. Dengan memahami kepribadian peserta didik, maka pendidik dapat mengerti dan memahami anak berdasarkan tipologi kepribadiannya. Terdapat empat kepribadian dasar yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakter dan kepribadian anak, yaitu:

 1. Kepribadian Sanguinis

         Peserta didik dengan kepribadian sanguinis mendapat julukan "Si tukang bicara". Peserta didik dengan kepribadian sanguinis mempunyai sifat banyak energi, suka bersenang-senang, dan ramah serta juga dikenal sebagai siswa yang berwatak dan berkepribadian optimis. Peserta didik dengan kepribadian sanguinis harus memperoleh pendidikan yang kreatif karena mereka menghargai keberagaman dan senang menjadi pusat perhatian. Peserta didik dengan tipe sangunis akan memiliki pribadi yang menyenangkan, tetapi juga memiliki sisi buruk dalam kepribadiannya yaitu tidak teratur, emosional, dan hipersensitif akanperkataan orang lain terhadap diri mereka.

2. Kepribadian Koleris

          Peserta didik dengan kepribadian koleris mendapatkan julukan sebagai "Si pelaksana". Peserta didik dengan kepribadian koleris adalah peserta didik yang secara alami berorientasi pada sasaran. Hidupnya dicurahkan untuk berprestasi. Peserta didik dengan kepribadian koleris selalu menuntut loyalitas dan penghargaan dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Peserta didik dengan kepribadian koleris berusaha selalu mengandalkan dan mengharap pengakuan atas prestasi-prestasinya. Mereka juga ditantang dan mudah menerima tugas-tugas yang sulit. Pendidik dalam menghadapi peserta didik yang memiliki kepribadian dengan karakter koleris cara yang sangat efektif adalah dengan pendekatan komunikasi yang sebaik-baiknya. Dikarenakan peserta didik dengan kepribadian ini cenderung tidak berperasa dan juga dapat menghargai keadilan, logika, dan kejujuran.

3. Kepribadian Melankolis

          Peserta didik dengan kepribadian melankolis mendapatkan julukan sebagai "Si pemikir". Peserta didik dengan kepribadian melankolis adalah anak yang cenderung pendiam dan pemikir. Mereka akan selalu berusaha mengejar kesempurnaan dalam segala hal yang mereka anggap penting. Peserta didik dengan kepribadian melankolis selalu membutuhkan kepekaan serta dukungan dari orang lain. Peserta didik seperti ini juga cenderung berpikir sebelum berbicara, menulis, dan bahkan bertindak. Pendidik dalam menghadapi peserta didik seperti ini tentunya dengan memberikan iming-iming hadiah ataupun permainan yang diajukan, dikarenakan peserta didik dengan kepribadian seperti ini cenderung tidak kompetitif dan bisa jadi tidak akan terlalu merespon akan sesuatu.

4. Kepribadian Phlegmatis

          Peserta didik dengan kepribadian phlegmatis mendapatkan julukan sebagai "Si pengamat". Peserta didik dengan karakter dan kepribadian phlegmatis adalah peserta didik dengan cenderung seimbang dan mencukupin diri. Mereka tidak harus mengubah dunia atau mengusik status quo mereka. Bagi orang-orang yang memiliki dorongan kuat, anak phlegmatis terlebih lamban dari yang lain. Hal ini bukan dikarenakan mereka tidak cerdas dibandingkan dengan yang lain, tetapi justru karena mereka lebih cerdas dibandingkan yang lain. Pendidik dapat melakukan pendekatan dengan komunikasi yang sebaik mungkin dan juga dapat menganggap peserta didik layaknya persahabatan agar peserta didik tidak merasa sebagai ancaman bagi dirinya. peserta didik dengan kepribadian phlegmatis tentunya memiliki kepribadian anti dengan perselisihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun