Penulis: Novia Fitrianur (Mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar)
Dosen Pembimbing: Cahyo Wahyu Darmawan, M.Pd (Dosen Seni, Universitas Palangka Raya)
Seiring bertambahnya usia seorang anak, tentu pertumbuhan dan perkembangannya juga akan semakin bertambah dari berbagai aspek, salah satunya adalah Perkembangan Motorik.Â
Perkembangan anak pada usia dini merupakan hal yang menjadi dasar bagi kemajuan perkembangan masa mendatang, ketika fisik berkembang dengan baik maka memungkinkan anak untuk dapat lebih mengembangkan keterampilan secara mandiri dan mengeksplorasi keadaan sekitarnya dengan baik, perkembangan fisik seorang anak diiringi dengan berkembangnya perkembangan motorik yakni motorik halus dan motorik kasar.Â
Perkembangan motorik merupakan proses berkembangnya kemampuan motorik (gerak) dari bayi, anak-anak sampai dewasa yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan baik dari tahapan sosial emosional, psikologis, kemampuan berbahasa serta kemampuan untuk terampil mengkoordinasikan gerak anggota tubuhnya.Â
Setiap anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda, Umumnya Perkembangan Motorik halus anak dimulai sejak ia berusia 0-5 tahun yang dilanjutkan dengan perkembangan motorik kasar dan akan terus berkembang seiring dengan tumbuh kembang fisiknya dari bayi hingga dewasa.Â
Masa usia dini merupakan masa emas (Golden age) dalam rentang perkembangan individu, karena pada masa inilah anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, karena anak pada usia dini memiliki kecenderungan selalu ingin tahu, suka bermain dan ingin mencoba banyak hal.
 Motorik halus merupakan gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu yang memerlukan koordinasi antara otak dan alat gerak, yang perkembangannya dapat diasah melalui kegiatan belajar dan berlatih. Perkembangan Motorik halus anak dapat dilatih melalui berbagai kegiatan sederhana yang menarik, Contohnya seperti Membuat Kerajinan Tangan.Â
Kerajinan tangan yang dimaksudkan disini merupakan seni yang bentuk pengerjaanya dilakukan dengan membuat, menghasilkan serta mengkreasikan sesuatu berdasarkan imajinasi anak, Mengingat pada usia dini anak-anak memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.Â
 Melalui Kerajinan tangan diharapkan dapat mengasah perkembangan motorik anak serta dapat memberikan kebebasan bagi anak untuk dapat berimajinasi, mengeksplor dan menuangkan idenya sendiri serta dapat menghasilkan sebuah karya yang bermakna bagi dirinya. Meningkatkan perkembangan motorik anak dapat dilakukan dengan melakukan stimulus melalui berkarya kerajinan tangan sederhana yang dapat dibuat dengan alat dan bahan yang sederhana pula.Â
Beberapa contoh Kegiatan dan kerajinan tangan sederhana yang dapat dibuat yakni: Meronce (Menggunakan bahan biji-bijian seperti biji Jali, manik manik berwarna), menggunting dan menempel (dari limbah kertas, dedaunan kering, kertas berwarna warni), menggambar, melukis dan bermain warna, melipat dan membentuk (dari kertas origami), membuat bangun ruang sederhana (dari stik es krim, benda-benda berbentuk bangun ruang), membuat kerajinan dari barang bekas, membuat kolase, membuat kerajinan anyaman, Â dan kerajinan tangan sederhana yang bermakna lainnya. Perkembangan motorik halus anak dengan stimulasi-stimulasi tersebut akan dapat tercapai dan lebih teroptimalkan apabila lingkungan tempat tumbuh kembangnya mendukung.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H