Mohon tunggu...
Novia Fariqothul Qudsyiah
Novia Fariqothul Qudsyiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Unnes Ciptakan Sistem Informasi Pelaporan Kematian Ibu untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali

1 November 2024   13:56 Diperbarui: 1 November 2024   13:59 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana, Semarang -- Mahasiswa Universitas Negeri Semarang berhasil ciptakan inovasi untuk pelaporan kematian ibu yang kini telah diimplementasikan di Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali.

Novia Fariqothul Qudsyiah yang berasal dari program studi Kesehatan Masyarakat, suskes mengembangkan inovasi Sistem Informasi Pelaporan Kematian Ibu. Sistem Informasi Pelaporan Kematian Ibu merupakan suatu pencatatan digital data perindividu kematian ibu secara cepat, lengkap, akurat, dan dintegrasikan dengan visualisasi data dari hasil pelaporan yang terupdate secara real time. 

Sistem ini merupakan sebuah inovasi dalam pelaporan kematian di Dinkes Kabupaten Boyolali yang mulanya menggunakan excel yang direkap perbulannya secara manual, kini beralih menggunakan sistem pelaporan yang dapat secara otomatis terupdate setiap ada pelaporan kasus baru.

 Pengembangan sistem pelaporan kematian ibu dilakukan untuk menciptakan inovasi sistem pelaporan yang lebih efektif dan efisien.

Inovasi Sistem Informasi Pelaporan Kematian Ibu di Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali telah diimplemtasikan sejak akhir September 2024. Sistem telah dikenalkan kepada seluruh bidan Koordinator dari seluruh puskesmas di Kabupaten Boyolali dalam pertemuan DESK pada selasa (17/9/2024) dan rabu (18/9/2024) di gedung IBI cabang Boyolali.

Sistem Informasi Pelaporan kematian ibu mendapat respon positif dari Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi dan pemegang program kesehatan ibu di Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali selaku stackeholder yang menangani permasalahan kesehatan ibu. Selain itu, respon positif juga ditunjukan oleh bidan koordinator dari seluruh puskesmas ditunjukan dengan penerimaan terhadap inovasi tersebut. 

Bidan koordinator berperan sebagai pihak yang bertanggung jawab melaporkan kasus kematian ibu di masing-masing wilayah kerja puskesmas melalui sistem pelaporan tersebut.

Misi kedua dari Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Boyolali tahun 2021-2026 adalah Boyolali Sehat, Tangguh, Cerdas, Berkarakter, dan Berbudaya. Untuk mencapai Boyolali sehat peningkatan derajat kesehatan perlu ditingkatkan. 

Derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Boyolali digambarkan melalui angka harapan hidup (AHH), angka kematian Ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan angka morbiditas (angka kesakitan beberapa penyakit), dan status gizi. 

Selain itu, AKI termasuk dalam target RENSTRA 2021-2026 Dinkes Boyolali yang harus dicapai dan AKI merupakan indikator keberhasilan pembangunan suatu wilayah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun