Selamat siang, selamat membaca artikel yang bersumber dari buku "The Courage To Be Disliked" dan sudah diterjemahkan menjadi buku "Berani Tidak Disukai". Berjumlah 323 halaman dengan gaya bahasa filsafat memiliki daya tarik tersendiri bagi pembaca yang gemar menghabiskan buku non fiksi.Â
Terdapat 5 bagian yang menceritakan kedua orang yang sedang berbincang. Dalam buku ini, dua orang tokoh tersebut dinamai Pemuda dan Filsuf. Keduanya, menggiring pemikiran pembaca untuk mengetahui makna melalui percakapannyang dituliskan.Â
Nah, Kali ini penulis akan mengambil lima poin penting mengenai kehidupan yang ada dalam buku ini. Lima hal tersebut yaitu:
1. Ketidakpuasan terhadap diri sendiri
Ini merupakan bagian awal yang sangat menarik. Sesuai dengan kehidupan nyata, dan memiliki makna mendalam.Â
Seringkali Kita merasa insecure, tidak puas dengan apa yang ada dalam diri Kita dan menilai orang lain lebih sempurna dari kehidupan yang Kita punya.Â
Saya pun pernah merasakan hal itu. Bahkan, Kita pernah berfikir "ingin menjadi seseorang lain". Andaikan aku bisa hidup seperti si A, pasti hidupku sangat bahagia. Andaikan aku bisa se-keren si B, pasti hidupku sangat menarik.Â
Dan akhirnya, Kita hidup jauh dari rasa syukur serta dipenuhi rasa iri dan mengandai-andai. Namun, dalam buku ini menegaskan bahwa hidup tidak sepatutnya seperti itu.Â
Mengutip pendapat Adler yang menyatakan bahwa, "Yang Penting bukanlah dengan apa seseorang dilahirkan, namun bagaimana dia memanfaatkannya". Stop membandingkan diri sendiri dengan orang lain ya!Â
2. Ketidakbahagiaan adalah sesuatu yang Kita pilih untuk diri Kita sendiri
Pernah tidak merasa bahagia? Tentunya semua orang pernah merasakan hal ini. Ternyata, menurut Buku ini sebuah kegalauan atau ketidakbahagiaan adalah pilihan diri Kita sendiri. Jika dipikir lebih jauh, sangat logis. Mengapa demikian? Karena memang dalam hidup Kita diberikan pilihan oleh Tuhan untuk menentukan sesuatu dengan apa yang Kita mau.Â