Pada tanggal 11 Maret 2020 Organisasi Kesehatan Dunia atau (WHO) mengumumkan bahwa virus COVID-19 sebagai pandemi di seluruh dunia. Virus tersebut awalnya terdapat di Kota Wuhan, Negara China yang menyebar pada tahun 2019. Virus covid-19 ini menyebar melalui percikan air liur atau droplet meskipun dalam bentuk kecil, tetapi mempunyai dampak besar terutama di dalam dunia Kesehatan.
Indonesia sendiri pertama kali di konfirmasi adanya kasus COVID-19 yaitu pada tanggal 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya Warga Indonesia yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada dua pasien dalam kasus pertama yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia. Semenjak terjadi covid-19 di Indonesia, banyak sekali WNI yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Hingga Presiden Joko Widodo membangun Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet yang digunakan para pasien yang terkonfirmasi covid-19 dengan cara isolasi di rs tersebut.Waktu rentan untuk melakukan isolasi yaitu sekitar 14 hari, jika sudah memasuki hari ke-14 pasien dinyatakan negatif covid-19, pasien diberikan edukasi untuk menjaga imunitas dan kesehatanya agar tidak terkena lagi virus covid-19 tersebut. Setelah pasien sudah dinyatakan negatif covid-19 pasien diperbolehkan pulang oleh petugas medis dari rumah sakit.
Pandemi COVID-19 ini telah mengubah semua kehidupan. Semua aktivitas dilakukan secara terbatas dan online. Dikarenakan ada larangannya untuk keluar rumah yang bertujuan untuk mengurangi tingkat terkonfirmasinya vrisu COVID-19.
Dampak dari pandemi ini salah satunya di bidang pendidikan terutama dari jenjang SD,SMP,SMA/SMK, dan Perguruaan Tinggi melakukan pembelajaran dengan siswa/mahasiswa dengan secara online. Dalam pembelajaran online menggunakan berbagai aplikasi jejaring sosial.
Hal ini di dalam Universitas Aisyiyah Yogyakarta serentak melakukan pemeblajaran secara daring/online dari angkatan mahasiswa baru hingga mahasiswa semester akhir.
Penyikapan Universitas Aisyiyah Yogyakarta tentang pembelajaran online dengan sistem menggunakan E-learning dengan cara dosen memberikan lapak materi di website tersebut.
Adapun kalanya juga menggunakan akses zoom/g.meet untuk bertatap muka dengan mahasiswa secara online. Lalu untuk ditahun 2021 dan 2022 Universitas Aisyiyah Yogyakarta sudah mulai melakukan pemebalajaran offline/tatap muka langsung dengan cara sistem dibagi kelas kecil dari kelas besar yang sudah dibentuk.
Untuk offline itupun tidak semua, tetapi dilakukan secara bergantian. Dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta menerapkan sekali perketat an Protokol kesehatan di kampus dengan cara, mahasiswa sebelum melakukan kegiatan pembelajaran offline diharapkan untuk wajib melakukan Test Rapid Antigen.
Setelah dilakukan test rapid antigen yang dinyatakan degan hasil negatif para mahasiswa bisa melakukan pembelajaran tatap muka/offline. Dengan demikian mahasiswa Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta sangat ingin segera mengubah status pandemic menjadi endemic agar semuanya Kembali normal seperti dulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H