Mohon tunggu...
Novia Anisyafitri
Novia Anisyafitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kajian Islam di Wilayah Barat

8 Oktober 2024   05:45 Diperbarui: 8 Oktober 2024   05:45 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kajian Islam di Barat sering kali berfokus pada sejarah peradaban Islam, dari awal munculnya Islam hingga perkembangan modern. Penelitian ini mencakup analisis terhadap dinasti, tokoh penting, dan pengaruh budaya Islam di berbagai belahan dunia. Dalam kondisi tersebut, terdapat perbedaan mendasar pendekatan terkait kajian islam di timur dan di barat. 

Di timur, pendekatan menyesuiakan pada penguasaan substansi materi serta penguasaan khazanah klasik. Sedangkan di barat, kajianya merujuk pada islam sebagai realitas atau fenomena sosial sehingga yang dikaji dan dipelajari hanya sebatas islam sebagai ilmu pengetahuan. Keduanya mengakui bahwa Islam bukanlah entitas monolitik, melainkan memiliki keragaman dalam praktik dan pemikiran di berbagai belahan dunia.


Menurut A. Qodri A. Azizy, studi keislaman yang dikaji oleh para orientalis di dunia barat berangkat pada pandangan bahwa islam adalah agama yang dapat di teliti dari sudut yang terbuka dengan kebebasan sedemikian rupa. Universitas-universitas di Barat kini menawarkan berbagai program studi Islam, mulai dari sarjana hingga doktoral. Banyak institusi terkemuka, seperti Harvard, Yale, dan Oxford, memiliki program studi Islam yang berfokus pada berbagai aspek, termasuk sejarah, hukum, teologi, Al Quran, hadis, tasawuf, bahasa, politik, kebudayaan, dan pemikiran. Hal tersebut  merupakan salah satu bentuk respons dari semakin meningkatnya kajian arkeologis, antropologis, historis, dan sosiologis di Barat.

Di negara barat, pusat studi islam diselenggarakan di beberapa negara berikut :


1.Kanada

Kajian studi islam di Kanada pertama kali dilakukan di McGill University dengan tokoh utamanya Wilfred Cantwell Smith dengan tujuan yang disebabkan dengan banyaknya konflik yang terjadi akibat isu agama. Tujuan studi islam di Kanada adalah; (1) memperdalam kajian budaya dan peradaban islam sejak masa nabi Muhammad saw hingga masa kontenporer; (2) memahami ajaran islam dan Masyarakat muslim di seluruh dunia; (3) mempelajari beberapa Bahasa muslim non arab, seperti Bahasa Persia, urdu, dan turki.


2.Amerika Serikat

Guru besar pertama studi islam di Amerika Serikat adalah Duncan Black Macdonald (1863-1943), seorang professor Bahasa semit di the Hartford seminary yang di tunjuk sebagai direktur departemen mohammedan di kennedy school of missions saat seminary mendirikan sekolah pada tahun 1911. Kajian studi islam umumnya menekankan pada studi Sejarah islam, Bahasa Bahasa islam selain Bahasa arab, sastra dan ilmu ilmu sosial, berada di pusat studi timur Tengah atau timur dekat. Secara organisatoris, studi islam berada di bawah studi timur Tengah dan jurusan Bahasa dan kebudayaan timur dekat. Pada Lembaga ini, kajian islam lebih mengedepankan kajian mengenai pemikiran islam, Bahasa arab, naskah naskah klasik, serta Bahasa Bahasa islam non arab.

3.Inggris

Studi Islam di Inggris sering kali mengadopsi pendekatan interdisipliner, menggabungkan sosiologi, antropologi, politik, dan studi budaya. Dalam rangka berdakwah dan mengembangkan ajaran islam, serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keyakinan seorang muslim, dua universitas yang cukup terkenal di inggris membangun pusat penelitian islam yang di dukung atas dana dari seorang pembisnis asal Saudi. Pangeran Kerajaan Saudi arabi, al walad bin talal turut bersenang karena telah mendukung Pembangunan pusat penelitian islam di university of Cambridge dan university  of Edinburgh serta pembukaan dan penandatanganan di istana Buckingham, inggris.

4.Belanda

Di Belanda, kajian Islam semakin mendapat perhatian melalui berbagai institusi pendidikan yang menyediakan program-program berkualitas.Salah satunya, Fakultas Studi Timur di universitas Leiden yang memiliki reputasi yang kuat dalam kajian Islam dan menawarkan berbagai program studi yang berfokus pada aspek-aspek religius, sejarah, budaya, dan bahasa Islam. Universitas Leiden memiliki koleksi perpustakaan kajian islam yang sangat memadai.


5.Jerman

Di jerman studi islam di fokuskan pada kajian tentang Bahasa, budaya, dan agama. Tokoh yang berpengaruh dalam kajian islam pada generasi pertama di jerman adalah theodore noldeke (1836-1930), Julius Wellhausen (1844-1918), dan ignaz goldziher (1850-1921), yang masing masing dikenal karena penelitianya tentang awal Sejarah islam, Al qur'an dan perkembangan internal agama dan budaya islam.


6.Australia

Studi islam mulai di minati di Australia dilakukan oleh sebagian orang Indonesia yang bertujuan untuk mengamalkan islam, termasuk studi islam klasik dan studi islam kontemporer. Kajian ini di lakukan di lingkungan mahasiswa muslim Indonesia yang belajar di beberapa universitas di Melbourne. Berdirinya  pusat-pusat  akademik dengan kurikulum yang tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam. Pada tahunn 2004,  jumlah  lembaga  pendidikan  Islam  di  Australia  mencapai  30  buah  yang kebnayakan terdiri dari New South Wales dan Victoria. 

Beberapa lembaga tersebut setingkat dengan pendidikan dasar dan menegah. Di antara sekolah Islam tersebut adalah : Sekolah Islam Malek Fahd, sekolah Islam King Abd Aziz, sekolah Islam Al-Noori, Kollege Arrisalah, Kollege Al-Zahrah, Kollege Islam antarabangsa Australia di Queensland, Kolej Islam Raja Khalid dan sebagainya. (Tangngareng dalam Dahlan, 2019:5

referensi : buku pengantar studi islam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun