Menjelang akhir tahun 2021, harga sembako di Provinsi Jawa Timur mengalami kenaikan harga. Masyarakat setempat sudah terbiasa dengan hal seperti ini, karena di tahun – tahun sebelumnya ada peningkatan harga. Namun kali ini masyarakat mengeluh karena kenaikan harga sembako di tahun ini tidak wajar.
Dalam hal ini, harga sembako mengalami kenaikan dari 10% kini menjadi 15%. Salah satu contoh sembako yang mengalami kenaikan harga yaitu minyak goreng. Minyak Goreng yang kemasan 2 liter Rp. 31.000,00 kini menjadi Rp. 38.000,00. Hal ini dilansir oleh detiknews.
Adanya kenaikan harga pasar, permintaan barang menjadi menurun. Seperti halnya hukum permintaan, “Jika harga suatu barang turun, maka permintaan terhadap barang tersebut akan bertambah, sebaliknya jika harga harga suatu barang naik, maka permintaan terhadap barang tersebut akan berkurang.” Asumsi Ceteris Paribus.
Kenaikan harga ini juga mengakibatkan penawaran oleh konsumen tinggi. Cateris Paribus mengatakan, “Apabila harga suatu barang-barang meningkat, maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah, sebaliknya apabila harga suatu barang menurun maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan berkurang.”
Faktor yang mempengaruhi kenaikan harga minyak goreng ini, bisa dilihat dari faktor kondisi alam. Kondisi alam di Indonesia kini memang sangat ekstrim, sehingga para petani kelapa sawit sulit untuk panen. Dengan adanya seperti ini jumlah kelapa sawit terbatas. Sehingga, petani menaikkan harga kelapa sawit tersebut. Kenaikan kelapa sawit ini akan terus melonjak naik. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Oke Nurwan.
Untuk mengatasi masalah kenaikan harga minyak goreng ini, Pemerintah telah membuat keputusan kepada produsen untuk menyiapkan pengemasan yang sederhana. Karena salah satunya cara yang tepat adalah hal tersebut. Minyak goreng dengan kemasan sederhana ini nantinya akan di distribusikan di gerai Aprindo. Gerai tersebut akan menjadi gerai minyak goreng termurah di Indonesia.
Oleh : Novia Amalia Ramadina Mahasiswa Akuntani Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H