Mohon tunggu...
Novia Putri Handayani
Novia Putri Handayani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Pascasarjana UIN STS Jambi

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Qur'an: Syafa'at atau Laknat ?

1 Oktober 2024   13:34 Diperbarui: 3 Oktober 2024   07:45 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Al-qur'an merupakan kitab yang berisikan firman Allah S.W.T diturunkan melalui malaikat Jibril kepada Nabi Agung, Nabi Muhammad S.A.W. Sudah sepatutnya bagi seluruh umat muslim untuk mempelajarinya baik melalui membaca, menghafal, mentadabburi hingga mengamalkan dalam keseharian. Penulis ingin mengajak pembaca untuk 'melek' secara makna, apa arti dari ke-keramatan Al-qur'an ini sebenarnya. Ada suatu istilah menarik yang penulis dapatkan dari salah satu dawuh K.H. M. Arwani Amin, berikut kutipan nya :

Al-qur'an kerawat, awak kerumat. Al-qur'an ga kerawat, awak keremet.


Apa maksud dari kutipan diatas? Kutipan diatas merupakan pernyataan dalam bahasa jawa yang memiliki arti kalau kita merawat Al-Qur'an maka diri ini akan terjaga. Namun, kalau sebaliknya kita tidak merawat Al-Qur'an maka diri ini akan binasa
Baik, mari kita kupas satu-persatu pernyataan diatas ya teman-teman!
Al-qur'an kerawat ~ Apa sebenarnya yang dimaksud dengan merawat Al-qur'an? Penulis mengelompokkan menjadi beberapa poin, diantaranya:

  • Konsisten dalam membaca nya, dalam hal ini membaca hanya dalam bentuk lafaz berbahasa arab (ayatnya saja)
  • Konsisten dalam mentadabburi, dalam artian membaca ayat sekaligus arti kemudian merenungi setiap terjemahan dalam isi Al-Qur'an
  • Konsistensi menghafal dan menjaga hafalan, pada poin ini penekanan yang ditekankan adalah menjaga hafalan yang telah dihafal agar senantiasa lekat didalam hati (tidak dilupakan dengan sengaja)
  • Pengamalan pada keseharian, segala tindakan selalu didasari pada Al-Qur'an

Apa yang perlu digaris bawahi dari beberapa poin diatas? yup, benar sekali! yang menjadi titik penting nya adalah kata konsisten atau dalam bahasa arabnya kita kenal dengan istiqomah atau dalam bahasa simple nya bisa dibilang membiasakan diri. Maka, yang dianggap sebagai merawat Al-Qur'an disini ialah membiasakan diri untuk terus terhubung dengan Al-Qur'an melalui beberapa cara sebagaimana yang tertera pada poin diatas. Tidaklah dikatakan merawat Al-Qur'an jika seorang muslim membaca Al-qur'an 1 juz sekali duduk namun dilakukan hanya pada hari itu saja, sementara hari-hari lainnya dia lalai. Justru lebih baik konsisten membaca Al-qur'an dalam sehari satu ayat sembari ditadabburi namun dilakukan konsisten setiap hari.

Nah, sampai disini teman-teman sudah faham belum makna dari kalimat "Al-qur'an kerawat ?"

poin yang penulis sajikan diatas sebenarnya dapat dijadikan alternatif pilihan, sebagai pemula tak lantas harus melakukan seluruh poin sekaligus. Islam bukanlah agama yang sulit ataupun membawa beban bagi umatnya, maka teman-teman bisa memilih satu poin saja mana yang kiranya teman-teman sanggupi, seperti misalnya membaca saja tanpa arti kemudian silahkan di istiqomahi.

Selanjutnya, pernyataan "awak kerawat" : apa maksud dari kalimat tersebut?  kalimat tersebut bermaksud ialah diri ini terjaga atau terawat. jika dikaitkan dengan kalimat sebelumnya yang mengatakan bahwa kalau kita merawat qur'an maka diri ini otomatis juga akan terawat. kok bisa? Karena Allah telah menjamin siapa saja yang memuliakan kalamNya maka Allah akan menjamin hidupnya sejahtera dunia hingga akherat. Hal ini sebagaimana firman Allah pada surah Al-Baqoroh ayat 152. Hadis Nabi juga menerangkan mengenai orang yang selalu membersamai qur'an maka akan mendapat syafaat di hari akhir, berikut bunyi hadisnya:

Dari Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallambersabda, "Bacalah Al-Qur'an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya." (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 804].

Jika kalian bertanya apa saja jaminan yang Allah berikan? maka kujawab segala yang kalian perlukan, apa saja... mulai dari mulai rezeki, jodoh, kebahagian, urusan dunia, kemudahan, urusan akherat dan apa saja yang kalian butuhkan Allah akan berikan melalui perantara penjagaan kalian terhadap Al-Qur'an.

Berikutnya, kalimat selanjutnya dari dawuh mbah yai "Al-Qur'an gak kerawat, awak keremet" maknanya adalah tidak merawat Al-Qur'an maka diri ini akan binasa atau mendapat laknat, nauzubillah. Mengapa bisa? Banyak sebab yang menjadikan diri ini dilaknat oleh Al-qur'an, hal tersebut tertera pada hadis berikut:

Umar bin Khattab meriwayatkan dari Nabi Saw, "sesungguhnya Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Al Qur'an ini, dan merendahkan suatu kaum pula dengannya." (HR. Muslim).

Hadis tersebut dapat dimaknai sebagai ungkapan bentuk laknat Al-Qur'an kepada umat muslim. Lantas siapa yang termasuk kedalam golongan terlaknat itu? penulis jabarkan pada beberapa poin berikut:

  • Mereka yang diberi mata dan mulut namun tidak bersyukur dengan menggunakan nya untuk membaca qur'an, justru digunakan untuk hal yang tidak bermanfaat lainnya.
  • Mereka yang faseh membaca Al-qur'an namun malas membaca apatah lagi mentadabburi makna nya, nauzubillah
  • Mereka yang memiliki hafalan namun lalai dari menjaga sehingga hilanglah seluruh hafalan yang dia miliki.
  • Mereka yang tidak bisa membaca Al-qur'an padahal mampu untuk belajar namun enggan untuk itu.
  • Mereka yang mengetahui larangan yang tertera di dalam Al-Qur'an namun dengan sengaja melanggar nya.

Itulah sekelumit tindakan yang dapat mengundang laknat dari Al-qur'an. Maka, sebisa mungkin mari kita hindari tindakan-tindakan yang ada diatas. berikut penulis coba berikan beberapa tips untuk mulai membiasakan diri menjalani hari senantiasa bersama dengan Al-qur'an:

  • Sebelum melakukan aktivitas cobalah setelah sholat subuh untuk membuka Al-qur'an dan membacanya satu ayat saja [ lakukan dalam satu minggu ]
  • Setiap sebelum tidur cobalah untuk membuka secara acak lembar mushaf Al-Qur'an dan bacalah lembar tersebut sembari merenungi artinya [ lakukan dalam satu minggu setelahnya ]
  • Setiap anda menemukan masalah cobalah untuk membuka lembar mushaf secara acak dan lakukan seperti pada poin diatas, dan berdoalah minta pada Allah agar diberi jalan keluar melalui perantara Al-Qur'an
  • Cobalah mulai menghafal surah pilihan seperti surah Al-Mulk yang memberi manfaat dapat menyelamatkan dari siksa kubur, jika belum mampu baca lah saja ayat tersebut setiap hari ba'da magrib atau sebelum tidur. Karena dengan sering membaca sebagaimana surah yasen yang sering kita baca dan dengar, secara otomatis akan terhafal dengan sendirinya.
  • Hadirilah halaqoh atau kajian qur'an entah itu tasmi' qur'an, seminar terkait al-qur'an, kajian tafseer qur'an baik online maupun offline. Pokoknya apa saja terkait qur'an agar menambah semangat kita dalam rangka belajar membersamai qur'an.
  • Buatlah target dalam rentang waktu tertentu misalnya dalam waktu tiga bulan, untuk bisa menghatamkan satu juz Al-qur'an. Atau dalam sebulan untuk bisa menghafal surah At-tin misalnya ataupun target lainnya.

Itulah sedikit penjelasan terkait makna dari dawuh K. H. M. Arwani terkait Al-Qur'an serta beberapa tips untuk senantiasa membersamai Al-Qur'an. Semoga Bermanfaat!  Penulis izin tutup dengan sebuah hadis, yaa. Supaya lebih bersemangat!

Utsman bin 'Affan radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari) [HR. Bukhari, no. 5027].

Sumber hadis :

https://rumaysho.com/35143-manusia-terbaik-di-antara-kalian-yang-belajar-dan-mengajarkan-al-quran.html

https://tqnnews.com/mengapa-al-quran-melaknat-pembacanya/#google_vignette

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun