Cerita hujan
Tak adakah kini penerus pencerita kala hujan?
Nampaknya kini para pujangga lelah menyemai cerita
Sayang, hujan hingga akhir bulan kesembilan ini sia-sia tanpa goresan pena
Banyak sekali cerita hujan
Namun tak banyak pujangga tuliskan dengan pena usangnya
Â
Tentanh cerita hujan, siapa tak punya
Bahkan saat ini, pikiran  terus berlari-lari dalam angan, tentang cerita hujan
Mereka mengingat cerita kala hujan turun
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!