Mohon tunggu...
Novia Arie
Novia Arie Mohon Tunggu... -

Not perfect but limited edition, perempuan ceria dan ambisius

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Janda Jamu Gendong

22 Oktober 2014   16:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:07 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


"Gue mulai cemas, gue nggak mau pacar gue di sana nyangkut sama The chili-chilian"


"Yaelah Niken, kan cuma sebulan, toh kalau libur lo bisa nyusul."


"Mana bisa, yang ada nanti gue dijadiin rendang bacem sama bokap, tau sendiri kan bokap gue kalau udah marah tanduk sama taringnya keluar."


Ayahku yang tiba-tiba lewat depan pintu kamar membuat aku sama Helen diam sejenak sambil menahan takut dan menahan tawa.


"Lama-lama gue gila beneran, kalau galau gini jadi pengen nyari si Epri!"


"Epri siapa?"


"EPRITHING IS OK, WIHTOUT YUDHAAA!"

***


LDR versi orang lain Longdistance Relationship, kalau versi aku adalah Lelah Dilanda Rindu, tiap malam chating sama dia, bahkan menambah daftar penyakit baruku, insomnia.


Lelahku benar-benar diuji, katanya Yudha di Jogja hanya satu bulan, tapi ini sudah tiga bulan lebih, Yudha mulai susah dihubungi, jangan-jangan feelingku benar, Yudha kecantol The chili-chilian. Aku coba cari informasi melalui teman-temannya, mereka tidak ada yang tahu. Lalu aku nekad menyusul ke Jogja.


Sesampai disana aku terkejut melihat Yudha bergandengan dengan cewek, aku konfirmasi sama Yudha, ternyata benar dugaanku, dia korban cinlok sama tetangga neneknya, yang jadi masalahnya, dia bukan kecantol sama The chili-chilian, melainkan janda penjual jamu gendong. Waspada dengan ilmu pelet dalam botol jamunya, buktinya Yudha klepek-klepek. Dan sekarang aku sendirian, berat rasanya tanpa Yudha, lebih berat dari menggendong jamu sambil keliling jalan kaki pakai sepatu hak tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun