Mohon tunggu...
novia arispurnamasari
novia arispurnamasari Mohon Tunggu... Administrasi - pelaksana fungsi BMN BRIN

pegawai di BRIN dan mahasiswadi politeknik STIA LAN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seberapa Besar Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap Kinerja Pegawai?

24 Oktober 2023   14:06 Diperbarui: 24 Oktober 2023   14:17 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seberapa besar pengaruh kesehatan mental terhadap kinerja pegawai? sebelum menjawab pertanyaan tersebut perlu kita ketahui dulu apa itu kesehatan mental, apa saja yang mempengaruhi kesehatan mental, apa saja gejala yang tampak pada orang yang mengalami gangguan pada kesehatan mentalnya, apa saja yang mempengaruhi kinerja pegawai. menurut laman halo.doc kesehatan mental adalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang. dalam dunia kerja, kesehatan mental bisa dilihat dari cara seseorang mengatasi stres karena tingginya tekanan dari atasan, bagaimana ia berhubungan rekan kerja, bagaimana dia menyelesaikan masalah pekerjaan.

Ada beberapa kondisi yang mempengaruhi kesehatan mental seseorang, mulai dari cedera, genetik pengaruh obat-obatan seperti narkoba, pengaruh alkohol. namun ada satu kondisi yang sangat dominan dan sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental yaitu TRAUMA. misalnya trauma masa kecil sehingga emosionalnya terbawa sampai dewasa, trauma karena buliying, kekerasan dan sebagainya. secara awam, kita bisa melihat bahwa kesehatan mental seseorang itu terganggu diantaranya kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi, ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah,menarik diri dari pergaulan di lingkungan kerja,Menunjukkan perubahan suasana hati secara mendadak yang menyebabkan masalah dalam hubungan dengan orang lain,marah, mudah tersinggung, mudah cemas, Perasaan  putus asa, atau tanpa harapan,Rasa lelah yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur, serta tidak mampu memahami situasi dan orang-orang di lingkungan kerja. Seberapa dalam trauma yang diterima seseorang mempengaruhi perilakunya ketika berada di lingkungan pekerjaan baik ketika menghadapi permasalahan pekerjaan maupun perilaku sehari-hari.

Dalam sebuah organisasi, kinerja pegawai sangat mempengaruhi kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil kerja pegawai, baik dari segi kualitas dan kuantitas sesuai dengan standar kerja yang telah di tentukan organisasi. Dengan kata lain bila kinerja pegawai baik maka kemungkinan besar kinerja organisasi juga baik. lingkungan kerja yang baik juga mempengaruhi kinerja pegawai. lantas bagaimana cara kita menciptakan lingkungan kerja yang baik? salah satu caranya yaitu bekerja dengan profesional. Kerjakan pekerjaan dari atasan seoptimal mungkin, tidak perlu membawa urusan pribadi ke lingkungan pekerjaan, introspeksi diri terhadap kemampuan sendiri jika tidak bisa bekerja dengan obyek pekerjaan berupa interaksi dengan orang maka jangan memilih posisi di layanan namun jika sudah terlanjut minta lah kepada atasan untuk pindah devisi, jangan berekspektasi terlalu tinggi terhadap sesuatu. perlu diingat, kita tidak bisa mengatur orang lain untuk sesuai dengan apa yang kita inginkan walau pun itu baik untuk organisasi karena tidak semua yang baik itu bisa diterima dengan baik oleh semua orang. untuk pegawai yang sudah lama bekerja, terkadang ada yang  memiliki trauma terhadap kondisi yang pernah dialaminya. tak perlu dipungkiri, terkadang ada seseorang yang suka menceritakan tentang keberhasilan anaknya, sedangkan tanpa disadari hal itu cukup mengganggu orang lain. atau bahkan perihal perjalanan dinas, ada pegawai yang sering sekali perjadin sedangkan ada pegawai yang tidak pernah perjadin. kalau di analisis berdasarkan kompetensinya memang pagawai yang sering perjadin lebih berkompeten daripada pegawai yang tidak pernah perjadin tersebut. Sesuatu yang wajar jika memang pegawai yang berkompetensi menyebabkan sering perjadin karena atasannya puas dengan kinerjanya bisa jadi itu sebagai reword untuknya. jika dibiarkan saja, kondisi ini lama kelamaan akan menyebabkan toxic di lingkungan pekerjaannya dan membuat tidak nyaman dalam bekerja. Perlu adanya penengah dalam menghadapi situasi ini, dalam lingkup sederhana dari antar rekan kerja, kemudian kebijakan atasan, jika sudah tidak bisa diperbaiki mungkin perlu adanya konseling. Dibeberapa instansi pemerintah sudah ada fasilitas konseling sebagai salah satu solusi terhadap pegawai yang merasa ada masalah dengan kesehatan mental dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun