[caption id="attachment_175401" align="alignnone" width="640" caption="Penari pria WO Bharata berlatih membawakan tari perempuan dalam persiapan pergelaran Wayang Kakung Bambang Pramusinto"][/caption]
Dalam rangka memperingati Hari Kartini 21 April 2012, Wayang Orang (WO) Bharata mementaskan pergelaran istimewa wayang kakung dengan lakon Bambang Pramusinto. Wayang kakung adalah pergelaran wayang orang di mana semua peran perempuan, dari ratu hingga dayang-dayang, dimainkan lelaki.
"Pergelaran ini kami adakan untuk menghargai wanita, sama sekali tanpa maksud melecehkan," tutur Teguh "Kenthus" Ampiranto, sutradara pergelaran. "Dalam persiapan sehari-hari, kami dibantu saudara, sahabat, dan mitra-mitra wanita yang mendorong keinginan kami untuk memahami kaum wanita dalam kehidupan sehari-hari.Kesadaran mendasar ini secara tidak langsung ingin kami tunjukkan dalam pagelaran ini."
Kemitraan antara seniman dan seniwati WO Bharata ini tampak jelas selama persiapan menjelang pergelaran. Para seniwati banyak berperan mulai dari membantu memakaikan kain dan stagen hingga mengajari gerak-gerik tarian serta teknik membawakan dialog.
"Memerankan wanita dalam suatu pagelaran memberi kami pengalaman luar biasa," ujar Teguh. "Pemilihan kostum, tata rias dan sikap tari yang dituntut dari perempuan merupakan tantangan dengan tingkat kesulitan tinggi."
Tantangan tersebut ternyata menarik perhatian bukan hanya para penggemar wayang orang, tapi juga pelaku seni, baik seni tradisional maupun kontemporer. Hal ini terlihat dari minat para penari modern untuk ikut serta dalam pergelaran ini meski mereka harus digembleng membawakan tari Jawa dalam waktu singkat.
Koreografer Ari Tulang yang akan memerankan Dewi Woro Sembadra dalam pergelaran ini melalui akun jejaring sosialnya mengaku latihan wayang kakung sangat sulit, namun tetap, "Semangat buat tampil!"
Semangat yang sama diungkapkan koreografer Denny Malik yang mengaku, "Saya sudah komitmen ingin gabung dalam pementasan wayang orang, karena merasa hutang budi pada tari Jawa." Penari kawakan tersebut semula masih tentatif partisipasinya dalam pergelaran ini, tapi pada latihan terakhir ternyata menyatakan kesiapannya untuk membawakan peran Arimbi.
Di samping bintang-bintang tamu dari kalangan penari kontemporer, pergelaran ini juga melibatkan seniman wayang orang seperti Ali Marsudi dari RRI Surakarta yang kali ini akan berperan sebagai Dewi Tegowati. Sutradara, komposer dan koreografer Wasi Bantolo pun turut tampil sebagai Srikandi. Hadir pula beberapa bintang tamu dari WO Ngesti Pandowo, Semarang.
Lakon "Bambang Pramusinto" mengisahkan dijebaknya seorang satria bernama Bambang Pramusinto oleh rajanya sendiri Prabu Tegolelono yang berhasrat merebut istrinya, Dewi Nawangwulan. Meski ditentang adiknya, Dewi Tegowati, sang raja mengutus Bambang Pramusinto menemui Arjuna, membawa fitnah yang berujung dengan pertarungan sengit di antara keduanya.
Wayang kakung "Bambang Pramusinto" sebelumnya pernah digelar di Gedung Kesenian Jakarta pada 8 Mei 2009 dengan menghadirkan bintang tamu Ari Tulang, Ki Manteb Sudarsono, Kirun, dll. "Tapi atas permintaan penggemar dan keinginan rekan-rekan di Bharata, kali ini kami akan pentaskan di 'rumah' kami sendiri, Gedung Wayang Orang Bharata," ujar Teguh.
Antusiasme penonton terhadap pementasan istimewa ini sangat tinggi. "Tiket sudah habis dipesan seminggu sebelum pergelaran," Teguh menambahkan.
WO Bharata menggelar pementasan wayang orang setiap Sabtu malam di Gedung Wayang Orang Bharata di bilangan Senen. Informasi jadwal dan lakon yang dimainkan dapat diikuti melalui Facebook WO Bharata maupun twitter @wobharata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H