Mohon tunggu...
Novi rahmaliani
Novi rahmaliani Mohon Tunggu... -

ibu aku kangen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Si Miskin yang Menjadi Kaya

27 Desember 2012   14:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:57 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Shalom saudara-saudara, saya ingin berbagi dengan anda tentang sebuah cerita pendek yang saya dengarkan di kebaktian pagi di GKI Klaten. Cerita ini tentang seorang miskin yang menjadi karya karena kehendak Tuhan. Silakan dinikmati.

Ada seorang miskin yang selama hidupnya berbuat baik ke semua orang. Ia seorang Kristen yang taat, setiap minggu ia rajin pergi ke Gereja mengikuti kebaktian.  Hebatnya lagi, jemaat-jemaat di Gereja tersebut mau menerimanya dengan lapang dada.

Pada suatu hari, si miskin ini dipanggil oleh sang Pendeta.

Pendeta: Saudara, saya mendapat pengelihatan semalam, Tuhan akan memberikan anda umur 100 tahun lagi dari sekarang, dan Tuhan juga memberikan kekayaan selama 50 Tahun untuk saudara.

Si Miskin: Benarkah? Lalu apa kata Tuhan pak Pendeta?

Pendeta: Tuhan bertanya, apakah saudara ingin kaya di 50 tahun pertama, atau 50 tahun terakhir?

Si Miskin: Pak Pendeta, saya sudah terlalu lama merasakan kemiskinan, saya ingin aya dalam 50 tahun pertama.

Pendeta: Baik, maka apa yang anda minta akan terjadi.

Perkataan pendeta itu menjadi kenyataan. Akhirnya si miskin pun akhirnya menjadi sangat kaya raya. Ia pun mulai berfikir, “Wah, kekayaanku hanya 50 tahun, lebih baik aku menggunakan kekayaanku ini dengan baik!”, dan setelah saat itu, ia mulai mencari cara untuk menggunakan kekayaannya itu. Akhirnya ia pun menemukan sebuah ide, karena ia tinggal di kawasan pedesaan, ia berencana untuk membuat sebuah lumbung yang amat besar, sehingga bisa diberi seribu pintu sebagai akses masuk lumbung itu. Lumbung itu pun berdiri, dan isinya pun melimpah sehingga banyak orang dapat berbagi di lumbung itu. Keajaiban terjadi, lumbung itu tidak pernah kosong akan hasil panen, hama pun tidak ada yang bisa masuk karena setiap hari ada saja yang mau menjaga lumbung itu.

Si miskin nyang telah menjadi kaya pun merasakan sukacita karena ia telah memberikan sesuatu yang besar bagi masyarakat di desa itu. Namun setelah dihitung-hitung, ia masih saja kaya, padahal sudah berjalan 60 tahun. Ia pun kembali ke Pendeta yang dulu mengatakan tentang kekayaannya dan bertanya lagi.

Si Kaya: Pak Pendeta, bapak dulu mengataan bahwa saya akan kaya selama 50 tahun saja, namun ini sudah 60 tahun, dan saya masih kaya, ada apa pak Pendeta?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun