Mohon tunggu...
Novi Chadjin
Novi Chadjin Mohon Tunggu... Penulis - Wife and Mother

Just a simple woman

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Budaya Positif pada Kurikulum Merdeka

29 Oktober 2023   22:49 Diperbarui: 29 Oktober 2023   23:01 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka Belajar sudah mulai diimplementasikan pemerintah sejak tahun 2022 silam. Kurikulum ini bertujuan untuk menyederhanakan kurikulum sebelumnya yang terkesan rumit dan tidak bisa memenuhi capaian kompetensi peserta didik.

Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia pun semakin masif. Hal itu ditandai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 022/H/KR/2023 tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2023/2024 yang menyebutkan lebih dari 105 ribu sekolah atau satuan pendidikan yang telah mengimplementasikannya.

Kurikulum Merdeka adalah langkah besar menuju transformasi pendidikan di Indonesia. Dengan lebih menekankan pada pemberdayaan siswa, pemberian kelonggaran dalam pemilihan mata pelajaran, dan penekanan pada pengembangan karakter, pendidikan Indonesia dapat menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Ini juga mendukung agenda inklusif dalam pendidikan, memungkinkan akses pendidikan yang lebih luas dan menyeluruh bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Kurikulum Merdeka adalah evolusi penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Dengan memberikan siswa alat dan peluang yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam masyarakat yang berubah dengan cepat, ini adalah langkah positif menuju masa depan pendidikan yang lebih inklusif, berdaya, dan relevan di Indonesia.

Budaya Positif

Budaya positif di sekolah merupakan hal yang sangat penting untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas di sekolah. Apalagi sekarang di sekolah -- sekolah menerapkan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka terdapat P5 ( Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), yang sangat perlu adanya budaya positif di sekolah. Budaya positif di sekolah merupakan pembiasaan- pembiasaan hal yang baik, mencakup sikap atau perilaku maupun tutur kata oleh seluruh warga di sekolah.

Setiap manusia memegang kontrol terhadap dirinya sendiri. Baik atau buruk seseorang, hanya dirinya sendirilah yang bisa mewujudkan. Setiap perbuatan mempunyai motif, baik itu motif dari dalam diri seseorang (disebut motif internal), maupun motif dari luar diri seseorang (disebut motif eksternal). Oleh karena itu, kita sebagai pendidik hanya bisa mengarahkan agar siswa yang merupakan seseorang yang perlu kita didik tersebut bisa menjadi manusia yang berperilaku dan bertutur kata baik. Mengingat perkembangan zaman yang diiringi dengan perkembangan teknologi, sehingga memunculkan banyak sekali pengaruh, baik positif maupun negatif. Siswa yang dalam proses pertumbuhan dan sekaligus pembentukan karakternya, maka sangatlah perlu adanya pendidikan yang mampu mengarahkan pribadinya untuk tumbuh menjadi manusia yang berkarakter baik dan berkompeten terhadap ilmu yang ditimbanya di sekolah. Jangan sampai justru perkembangan zaman  yang diiringi perkembangan teknologi tersebut, justru membentuk karakter negatif pada siswa.

Pendidikan yang berpihak pada siswa, bukan berarti menuruti semua yang diinginkan siswa tanpa adanya suatu kontrol. Namun pendidikan yang berpihak pada siswa yaitu pendidikan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa tersebut dengan tetap mengarahkan siswa agar bisa tumbuh dengan baik sesuai dengan kelebihan yang dimiliki serta kodratnya. Oleh karena itu, dalam pendidikan perlu adanya kontrol yang bersifat menguntungkan untuk siswa dan pihak sekolah, terutama gurunya. Jika kontrol pendidikan tersebut sama- sama menguntungkan, maka akan berdampak positif pada siswa dan gurunya. Siswa tidak merasa berat saat dilakukan kontrol oleh guru. Sedangkan guru pun juga tidak merasa berat saat mengontrol siswa tersebut dalam proses pendidikan.

Adanya kontrol untuk mencegah terjadinya hal- hal negatif yang dilakukan oleh siswa sebagai wujud ekspresi dari karakter yang terbentuk. Diharapkan kontrol tersebut, mampu membentuk  karakter positif pada diri siswa. Oleh itu, budaya positif yang merupakan pembiasaan-pembiasaan perilaku positif baik dalam bentuk sikap maupun tutur kata sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik, khususnya sekolah.

Perlu adanya kesadaran dari seluruh warga sekolah untuk menciptakan budaya positif di sekolah. Hal ini bertujuan, agar mereka secara sadar mau melakukan pembiasaan-pembiasaan perilaku positif di sekolah tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Jika semua sadar akan pentingnya budaya positif, maka proses pendidikan yang baik, bisa dilakukan dengan mudah.

Kolaborasi seluruh warga sekolah beserta orang tua siswa dan berbagai pihak pun juga diperlukan. Hal ini, dikarenakan untuk kelanjutan pembentukan karakter positif pada siswa tersebut saat siswa berada di luar lingkungan sekolah. Sekolah dengan budaya positif, maka dalam aktivitas sehari-harinya akan terwujud contoh-contoh perilaku positif untuk siswanya. Budaya positif di sekolah hanya bisa dilakukan oleh warga sekolah yang berpikiran positif, berperilaku positif, dan berbicara positif. Pelaku utama budaya positif di sekolah adalah guru. Hal ini, dikarenakan guru merupakan contoh dan sebagai seorang pendidik untuk siswanya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Budaya Positif Menuju P5

Budaya positif perlu dilakukan melalui pembiasaan-pembiasaan perilaku positif. Sehingga tidak ada orang yang merasa tersakiti atau tidak dihormati pada suatu lingkungan tersebut, khususnya hal ini di sekolah. Beberapa contoh sikap untuk mewujudkan budaya positif yaitu bentuk perwujudan atau penerapan dari dimensi yang ada pada P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), yang terdiri keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan ahklak mulia, kebhinekaankaan global, gotong royong, mandiri, nalar kritis.

Sekolah yang nyaman dan aman untuk seluruh warga sekolah dan siapapun yang berhubungan dengan sekolah, maka diharapkan mampu menghasilkan lulusan berupa sumber daya manusia yang berkualitas, baik ahklak maupun ilmunya. Sumber daya manusia yang berkualitas, akan memberikan kontribusi yang positif pada suatu daerah. Oleh karena itu, marilah kita bersama mendukung sekolah untuk berhasil menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Dukungan dari seluruh lapisan masyarakat sangatlah diperlukan untuk membantu sekolah menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas bisa membantu terwujudnya mutu pembangunan di berbagai bidang pada suatu daerah dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Apalagi di era sekarang, perkembangan teknologi sangatlah pesat. Sehingga mempengaruhi perkembangan pendidikan. Jangan sampai mutu pendidikan di daerah kita tertinggal jauh dengan mutu pendidikan di daerah lain, maupun di luar negeri. Kita semua harus bergerak bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah kita. Kita harus bisa menghantarkan para alumni dalam menghadapi ketatnya persaingan pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan yang memberikan pendapatan tinggi, selain itu juga tingginya persaingan usaha bagi mereka yang ingin berwirausaha. Jangan sampai alumni atau sumber daya manusia yang dihasilkan oleh suatu sekolah justru tidak bisa bertahan atau bahkan tidak bisa menghadapi persaingan pada masa depannya nanti.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Berawal dari perwujudan budaya positif di sekolah, maka akan memberikan dampak yang banyak untuk kehidupan masyarakat. Tidak hanya sekedar di dalam lingkungan sekolah itu sendiri, namun juga berdampak pada kehidupan sosial bermasyarakat sekitar sekolah, suatu daerah, bahkan negara. Pola pikir yang positif, meyebabkan seseorang berperilaku positif, hingga bertutur kata yang positif. Budaya positif di sekolah, guna menghasilkan sumber daya manusia yang baik, serta kehidupan sosial yang baik. Marilah kita wujudkan bersama- sama. mengawali semua dengan pemikiran positif untuk mewujudkan hal yang positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun