Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka Belajar sudah mulai diimplementasikan pemerintah sejak tahun 2022 silam. Kurikulum ini bertujuan untuk menyederhanakan kurikulum sebelumnya yang terkesan rumit dan tidak bisa memenuhi capaian kompetensi peserta didik.
Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Indonesia pun semakin masif. Hal itu ditandai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor 022/H/KR/2023 tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Implementasi Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2023/2024 yang menyebutkan lebih dari 105 ribu sekolah atau satuan pendidikan yang telah mengimplementasikannya.
Kurikulum Merdeka adalah langkah besar menuju transformasi pendidikan di Indonesia. Dengan lebih menekankan pada pemberdayaan siswa, pemberian kelonggaran dalam pemilihan mata pelajaran, dan penekanan pada pengembangan karakter, pendidikan Indonesia dapat menghasilkan lulusan yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Ini juga mendukung agenda inklusif dalam pendidikan, memungkinkan akses pendidikan yang lebih luas dan menyeluruh bagi semua siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Kurikulum Merdeka adalah evolusi penting dalam dunia pendidikan Indonesia. Dengan memberikan siswa alat dan peluang yang mereka butuhkan untuk berhasil dalam masyarakat yang berubah dengan cepat, ini adalah langkah positif menuju masa depan pendidikan yang lebih inklusif, berdaya, dan relevan di Indonesia.
Budaya Positif
Budaya positif di sekolah merupakan hal yang sangat penting untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas di sekolah. Apalagi sekarang di sekolah -- sekolah menerapkan kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka terdapat P5 ( Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila), yang sangat perlu adanya budaya positif di sekolah. Budaya positif di sekolah merupakan pembiasaan- pembiasaan hal yang baik, mencakup sikap atau perilaku maupun tutur kata oleh seluruh warga di sekolah.
Setiap manusia memegang kontrol terhadap dirinya sendiri. Baik atau buruk seseorang, hanya dirinya sendirilah yang bisa mewujudkan. Setiap perbuatan mempunyai motif, baik itu motif dari dalam diri seseorang (disebut motif internal), maupun motif dari luar diri seseorang (disebut motif eksternal). Oleh karena itu, kita sebagai pendidik hanya bisa mengarahkan agar siswa yang merupakan seseorang yang perlu kita didik tersebut bisa menjadi manusia yang berperilaku dan bertutur kata baik. Mengingat perkembangan zaman yang diiringi dengan perkembangan teknologi, sehingga memunculkan banyak sekali pengaruh, baik positif maupun negatif. Siswa yang dalam proses pertumbuhan dan sekaligus pembentukan karakternya, maka sangatlah perlu adanya pendidikan yang mampu mengarahkan pribadinya untuk tumbuh menjadi manusia yang berkarakter baik dan berkompeten terhadap ilmu yang ditimbanya di sekolah. Jangan sampai justru perkembangan zaman  yang diiringi perkembangan teknologi tersebut, justru membentuk karakter negatif pada siswa.
Pendidikan yang berpihak pada siswa, bukan berarti menuruti semua yang diinginkan siswa tanpa adanya suatu kontrol. Namun pendidikan yang berpihak pada siswa yaitu pendidikan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa tersebut dengan tetap mengarahkan siswa agar bisa tumbuh dengan baik sesuai dengan kelebihan yang dimiliki serta kodratnya. Oleh karena itu, dalam pendidikan perlu adanya kontrol yang bersifat menguntungkan untuk siswa dan pihak sekolah, terutama gurunya. Jika kontrol pendidikan tersebut sama- sama menguntungkan, maka akan berdampak positif pada siswa dan gurunya. Siswa tidak merasa berat saat dilakukan kontrol oleh guru. Sedangkan guru pun juga tidak merasa berat saat mengontrol siswa tersebut dalam proses pendidikan.
Adanya kontrol untuk mencegah terjadinya hal- hal negatif yang dilakukan oleh siswa sebagai wujud ekspresi dari karakter yang terbentuk. Diharapkan kontrol tersebut, mampu membentuk  karakter positif pada diri siswa. Oleh itu, budaya positif yang merupakan pembiasaan-pembiasaan perilaku positif baik dalam bentuk sikap maupun tutur kata sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang baik, khususnya sekolah.