Mohon tunggu...
novi juliati
novi juliati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi saya membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Horor

Rumah Berdarah

16 Januari 2024   12:11 Diperbarui: 16 Januari 2024   12:19 534
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Perkenalkan nama ku Sari, aku berasal dari kampung yang mana kampung aku jauh dan masih saja percaya dengan hal yang mitos dan hal yang ghoib, tepat hari ini aku dan keluarga ku pergi kepinggiran kota, ya  lumayanlah ya dekat kota dan pemikiran kami sedikit terbuka, dan ayah saya dapat kerja di kota dan kami mengontrak rumah di rumah petak ya lumayanlah penduduknya banyak dan banyak karakter yang saya temui di tempat baru saya, saya adalah anak dari seorang ayah yang bekerja di kantor swasta  dan ibu saya adalah seorang ibu yang sibuk dirumah dan beliau memiliki ahli memasak dan sekarang ibu saya ada tugas baru yaitu membuka ketringan untuk para karyawan termasuk teman sekantor ayah saya dan ketringannya juga sebagian di tetangga kami yang sibuk bekekerja,oya aku statusnya mahasiswa duduk di semester 4, selain bantu ibu aku juga memiliki kegiatan di kampus yaitu mapala, aku suka traveling dan pergi kemping, dan juga aku suka membuat vlog,

sudah 4 bulan aku di daerahku ini dan disini mulai petualangan ku, yaitu banyak kejanggalan yang aku dapati dan rasakan, tepat maqrib saat aku pulang dari kuliyah, saat itu azan masih berkumandang dan aku masih di jalan, baru kali ini aku berjalan saat azan maqrib berkumandang selama ini aku pulng tak pernah maqrib-maqrib, saat itu aku pulang dan memasuki lorong gang ku bulu kudukku merinding dan aku merasa ada yang mengikuti ku dari belakang dan aku cepatkan langkahku tuk sampai kerumah, dan saat aku melewati rumah kosong yang ada di gang kami, saat itu seperti ada yang manggil aku dan meminta tolong

"tolong aku sari.." suaranya sayu sayu

" tolong aku sari .."

dan aku semakin cepat jalan, dalam hati aku membatin " kan rumah itu sudah lama kosong apakah ada orangnya? setau ku rumah itu lama kosong dan lihat pekarangannya aja rumputnya sudah tinggi dan tak ada yang ngurus berarti tidak ada orang kan? kalau ada pasti  rumah itu bersih dan ada orang, tapi kenapa yang manggil aku tau nama ku ya?"

aku semakin takut dan akhirnya sampai di rumah aku bersih bersih dan langsung shalat, saat shalat ternyata ada sosok perempuan ada di depan ku  aku terkejut dan akhirnya aku siapkan shalatku dan perempuan itu tetap berdiri menatapku  sedih, tak ku hiraukan aku kira saudara ku yang datang, lalu aku membantu i u dan berkata: " Ibu, apakah ada tamu yang menginap?"

Ibu :" Tidak ada dan ibu dari tadi di rumah tidak ada siapa-siapa yang datang. kenapa kamu tanya itu?"

sari :" tidak bu" sari takut nanti ibu ketakutan, akhirnya sari pergi melihat tamu yang ada di kamarnya

saat sari melihat kekamarnya ternyata perempuan itu bersisir di depan kaca rias sari

sari:" kamu siapa? ( hati sari sangat berdetak kencang)"

"tolong aku sari.." suara itu seperti di rumah kosong yang sari dengar tadi, semakin takut tapi sari penasaran dan dia terus kepo 

"kamu siapa hantu ya" kata sari,

"namaku inong, bantu aku sari" kata hantu inong

"ha kenapa kamu tau nama aku? apakah kita pernah ketemu atau kenal?"

inong:" pernah kamu dulu pernah memberi aku uang saat aku butuh untuk ongkos ku"

"ooo, terus kenapa kamu seperti ini?" sari pun panik 

inong:" aku di bunuh sari, mayatku belum di temukan mayatku masih tersimpan sari aku sedih aku menyesal"

sari:" lalu apa yang bisa aku bantu nong?"

inong:" aku akan memberi petunjuk yang harus kamu cari tau agar pembunuh itu di tangkap"

sari :" apa itu,"

inong :"kamu pergi ke poskamling di simpang gang kamu, dan lihat pemuda yang suka duduk disitu" inong tersedu sedu menangis

sari:" ok, besok aku akan lihat dia, kenapa kamu seperti ini bisa cerita gak ke aku"

saat itu inong nangis dan pergi menghilang, "la ditanya  malah pergi gerutu sari.

sari kebingungan "kenapa seumur-umur kok aku bisa lihat hantu ya? ngobrol lagi ah udahlah " sari pun tak ambil fikir karena sifat sari cuek dan gak mau terlalu memikirkan hal yang tak masuk akal,

saat malam dan sari tertidur pulas sari bermimpi di datangi inong dan membawa sari kewaktu yang terjadi saat inong meninggal,

***

dialam mimpi 

sari: "dimana ini nong dan kenapa kamu bawa aku?"

inong : " lihat ya kejadian ini dan ingat siapa yang ada disitu karena aku juga tak banyak waktu tuk membawa mu aku takut ketangkap"

sari: " emang ada hantu pamong, yang suka patroli yang menangkap sesama hantu?" sari pin cengir- cengir

***

awal kejadian inong

saat terakhir inong mau turun dan tak punya ongkos yang saat itu sari melihat inong kebingungan,

sari" kamu kenapa kok seperti orang bingung?"

inong :" ia uang aku hilang, "

sari : "ni pakai uangku aja"

dan setelah di kasih sari turun di depan gangnya dan meninggalkan inong sendiri di dalam angkot

saat itu inong sudah kelewatan yang mau di tuju dan inong mengikuti dalam mobil dan tidak turun, saat itu ada pemuda naik angkot sama dengan inong dan pemuda itu ternyata mabuk dan sakaw, dan melirik si inong,

"mau kemana dek" tana topan sang pemuda yang mabuk itu

inongpun diam saja dan tanpa di sadari ternyta inong di larikan oleh angkot dan pemuda itu, lalu saat inong berteriak topan langsung mendekap mulut inong  dengan bius, dan inong pingsan saat itu inong tak sadarkan diri  dirinya sudah di perkosa dan dia di bawa kerumah kosong dekat rumah sari, saat inong di perkosa secara bergiliran dan terakhir topan yang akan mencicipi inong inong sadar saat itu topan kalut dan menghantam kepal inong dengan batu dan akhirnya inong meninggal di tempat dan masih diperkosa sama topan setelah menyalurkan hasratnya mereka panik mau di buang kemana mayat wanita ini dan akhirnya mereka menggali ruang belakang rumah kosong itu dan menanam inong dan mereka membuang semua barang inong dan membakarnya agar tidak ketahuan jejaknya, saat itulah inong sering menangis meminta tolong di rumah kosong itu,

dan sari di bawa kealam nyata, sari ketakutan dan sari mau membantu inong agar mayatnya di temukan,

paginya sari mencari cara gimana kasus ini akan diungkap, sari pergi ke poskamling dan melihat topan, saat itu topan berkumpul disana bersama teman-temanya dan topan menggodanya pandangan topan tak terlepas melihat sari seakan ia menargetkan sari korban selanjutnya,

pada saat itu sari bercerita kepada temannya yang intel apa yang dialami sari selama ini dan menceritakan kejadian tersebut pada temannya Rudi, dan mereka berdua mendatangi kerumah kosong tersebut dan mereka mencari tau di mana di kubur mayat inong, yang mana keluarganya sudah melapor bahwa inong hilang dan sebulan ini belum ditemukan,

akhirnya mereka melapor ke polisi, dan di cek ke tkp dan mencari pelakunya dan tertangkap topan berserta sopir yang membunuh ining, awalnya mereka tak jujur, dan polisi dengan cepat mendapatkan bukti mereka langung dimasukan ke jeruji  dan dikenakan pasal berlapis, mencuri, memperkosa, dan memakai sabu,

***

keluarga inong sangat terpukul dengan kehilangan inong, 

inong mengucapkan terimakasih pada sari karena sudah membantunya dan inong menititip kata buat keluarga

bunda maafkan inong selama ini inong banyak salah sama bunda, maafkan inong bunda, ikhlaskan inong pergi dan doakan inong bunda jaga adik-adik ya bunda cukup inong yang merasakan ini semua, buat ayah tolong jaga bunda dan keluarga ini ayah, mereka butuh ayah, ayah jangan sibuk bekerja sehingga kami butuh ayah untuk menemani kami terutama bunda yang sudah capek bekerja dan mengurus kami, ayah jaga keluarga ini ya ayah dan maafkan inong selama ini.

akhirnya inong pergi dengan tenang, dan tempat tkp masih jadi tempat penyelidikan ternyata polisi menemukan 2 mayat yang sudah jadi tulang dan yang punya rumah syok ternyata rumah yang ia tinggali di jadikan tempat hal yang buruk bagi orang yang tak bertanggung jawab. 

dan sari pun lega, di saat itu sari dapat berkomunikasi dengan makhluk astral , dan sari disebut anak indigo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun