6.Banyak hal unik
Ada banyak hal unik yang bisa jumpai di pasar tradisional. Bagi beberapa pengusaha kuliner biasanya mereka hanya membutuhkan daging ayamnya saja dan tulang belulangnya ditinggal. Biasanya tulang belulang ayam ini dijual murah. Bagi para ibu-ibu yang ingin mendapatkan sensasi kaldu ayam bisa memanfaatkan hal ini tanpa membebani isi dompet.
Ingin mendapatkan santan instan yang asli? Datanglah ke pasar tradisional, biasanya bisa didapatkan di tempat penjual kelapa. Rasanya tentu lebih original dibandingkan produk santan instan dalam kemasan.
Zaman sekarang semakin banyak hal-hal yang dikemas instan, termasuk bumbu masak. Di pasar tradisional kita bisa menemukan penjual bumbu masakan komplit yang siap diracik. Harganya pun tidak terlalu mahal. Tinggal menyebutkan akan memasak apa, dengan sigap penjual bumbu masak akan meraciknya.Â
Hal ini tentu memudahkan bagi kaum wanita yang tidak terlalu pintar masak (seperti saya) untuk mengolah aneka jenis masakan. Selain aneka produk unik, di pasar tradisional tidak jarang kita akan jumpai beberapa pedagang yang mempunyai "kata-kata mutiara" unik dalam menawarkan produknya.
Gethuk, cenil, lontong, nasi jagung, iwan pe (ikan pari asap) adalah beberapa contoh dari jenis produk makanan yang hanya ada di pasar tradisional. Maka dari itu, ayo ke pasar tradisional dan membeli beberapa jenis kue tradisional, agar keberadaannya tidak punah. Senantiasa lestari dan makin dikenal.
Tidak bisa dipungkiri, keberadaan minimarket dan supermarket yang makin menjamur menimbulkan kecemasan pada para pedagang di pasar tradisional.
Jika daya beli di pasar tradisional menurun tentu hal ini akan berimbas pada perekonomian keluarga mereka. Mayoritas para pedagang di pasar tradisional adalah para pedagang kecil.
Dan yang perlu digarisbawahi adalah bahwa dalam urusan berbelanja kebutuhan pokok yang harus kita utamakan adalah apa yang sedang kita dibutuhkan. Bukan kebutuhan yang dibelanjakan demi nampak bergensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H